Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Perwakilan
Libanon Nabih Berri dilaporkan mengatakan kepada Duta Besar Amerika Serikat untuk negaranya, Elizabeth Richard, bahwa parlemen siap melegalisasi penanaman
ganja dan produksi untuk tujuan medis.
Berri tak menawarkan rentang waktu penerapan langkah yang bakal dihadapkan banyak ganjalan hingga pemerintahan terbentuk itu. Pemilihan umum pada Mei lalu menghasilkan penciutan blok Perdana Menteri Saad Hariri dan negosiasi pembentukan rezim baru dilakukan sejak saat itu.
Namun, Berri adalah tokoh paling senior Libanon yang secara publik mendukung legalisasi ganja untuk tujuan medis. Dalam wawancara dengan Bloomberg yang dikutip CNN, Menteri Ekonomi Raed Khoury menyebut kualitas ganja di negaranya adalah "salah satu yang terbaik di dunia."
Dukungan politik untuk legalisasi penanaman ganja mendapatkan momentum setelah perusahaan konsultan McKinsey & Co mengirimi pemerintah Libanon laporan sekitar 1.000 halaman, merekomendasikan langkah itu untuk menggenjot perekonomian. Angka pertumbuhan tahun ini berada di 2 persen sementara utang terus membengkak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan konsultan itu meyakini kebun ganja klandestin Libanon mungkin menawarkan penawar cepat. Libanon adalah salah satu dari lima produsen terbesar getah ganja, yang dikenal sebagai hash, menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2016 lalu.
Ganja di Libanon ditanam secara ilegal di Tebing Bekaa, salah satu benteng pertahanan Hezbollah. Produksi hash di negara itu memasok sejumlah pasar lain di kawasan, kata laporan tersebut.
Libanon adalah satu di antara 25 negara yang mempertimbangkan keuntungan legalisasi ganja.
Ganja adalah "obat-obatan yang paling banyak dikultivasi, diproduksi, diselundupkan dan dikonsumsi di dunia," menurut Laporan Obat-obatan Dunia. Namun, legalitasnya terus diperdebatkan di seluruh dunia.
Banyak pakar medis mengakui kegunannya meredakan rasa sakit kronis, kejang otot, kegelisahan, serta mual dan muntah-muntah--gejala yang terkait beragam penyakit, termasuk sklerosis ganda dan pengobatan kanker.
Keuntungan medis ini diatribusikan pada dua komponen utama ganja: komponen psikoaktif THC atau ekstrak tumbuhan tersebut, minyak CBD. Minyak itu terkait dengan peredaan kegelisahan dan kejang epilepsi, terbukti menyelamatkan jiwa anak-anak yang menderita epilepsi parah.
(aal)