Jakarta, CNN Indonesia -- Penguatan kerja sama perdagangan dan investasi terutama dalam bidang pariwisata menjadi salah satu fokus lawatan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan
Brunei Darussalam Erywan Yusof ke Jakarta hari ini, Jumat (20/7). Rombongan Erywan bersama sejumlah delegasinya tiba di Kementerian Luar Negeri RI sekitar pukul 10.15 WIB dan disambut langsung oleh Menlu RI
Retno Lestari Priansari Marsudi di Gedung Pancasila.
Dalam jumpa pers mingguan pada Rabu (18/7) lalu, Direktur Asia Tenggara Kemlu RI, Denny Abdi, mengatakan salah satu fokus pertemuan Erywan dan Retno kali ini mengevaluasi kerja sama ekonomi antara kedua negara kali ini.
Denny mengatakan Brunei sangat tertarik untuk berinvestasi di Indonesia, terutama dalam bidang pariwisata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka dari itu, Deny memaparkan dalam pertemuan
Joint Council for Bilateral Cooperation Indonesia-Brunei Darussalam hari ini, Retno akan menawarkan peluang invetasi pariwisata yang cukup menjanjikan yang sejalan dengan proyek 10 destinasi wisata baru yang kerap disebut 10 New Bali-program yang diusung Presiden Joko Widodo selama ini.
"Dalam lawatan Sultan Hassanal Bolkiah ke Jakarta pada Mei lalu, beliau dan Presiden Jokowi sempat membahas proyek 10 New Bali. Industri pariwisata dilihat Brunei bisa jadi kekuatan kerja sama antara kedua negara. Indonesia memang dilihat sebagai lahan investasi," kata Denny kepada wartawan.
Denny mengatakan salah satu proyek pariwisata yang paling mungkin untuk dijajaki kedua negara dalam waktu dekat adalah daerah wisata Tanjung Lesung di Banten. Saat ini, ia memaparkan pemerintah tengah gencar membangun sejumlah fasilitas dan infrastruktur penunjang di kawasan itu agar bisa lebih menarik investor untuk menanamkan modal di sana.
Menurut Denny, lawatan Menlu Brunei Darussalam bisa dijadikan kesempatan untuk memperbesar peluang bisnis antara kedua negara. Sebab dalam kunjungan kali ini, Menlu Erywan memboyong sejumlah pengusaha Brunei.
(nat)