Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah AS mengatakan bahwa ratusan
keluarga imigran yang terpisah di perbatasan dengan Meksiko belum disatukan seperti yang diperintahkan oleh pengadilan untuk mengembalikan seluruh anak-anak ke orang tua mereka sebelum batas waktu yang telah ditentukan.
Seorang hakim Federal di California, AS, memerintahkan seluruh keluarga migran yang memenuhi persyaratan harus disatukan kembali sebelum tanggal 26 Juli, pukul 18.00 waktu setempat.
Para pejabat pemerintah mengatakan dalam berkas perkara bahwa baru 1.442 anak berusia 5 tahun ke atas yang telah disatukan kembali dengan orang tua mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rencana penyatuan kembali yang diperintah pengadilan...sedang berjalan, dan diperkirakan semua anggota keluarga yang memenuhi syarat untuk disatukan kembali akan berkumpul kembali sesuai dengan batas waktu pengadilan yaitu 26 Juli 2018," kata pemerintah AS dalam berkas tersebut.
Pemerintah mengatakan aturan batas waktu itu telah dipenuhi namun ada kendala karena keluarga-keluarga tersebut tidak memenuhi syarat, antara lain belum ada konfirmasi soal ikatan keluarga, orang tua memiliki catatan kriminal, menderita penyakit menular, atau orang tua tidak bisa ditemukan.
Disebutkan bahwa 378 anak telah dibebaskan atas dasar "situasi yang pantas" lainnya, meski lebih dari 700 anak masih di dalam penguasaan pemerintah.
Pemisahan anak dan orang tua yang kontroversial ini dimulai pada bulan Mei lalu ketika para pendatang gelap ini ditahan secara massal dan anak-anak mereka ditempatkan di tempat penahanan atau tempat sementara.
Kelompok kebebasan sipil AS, ACLU, yang mengajukan langkah hukum untuk menyatukan keluarga imigran gelap ini mengatakan bahwa pemerintah mengeluarkan data palsu agar terlihat sukses.
"Anak-anak dan orang tua ini kehilangan waktu berharga untuk hidup bersama yang tidak tergantikan. Kami gembira dengan keluarga yang akhirnya bisa bersatu kembali, tetapi banyak dari mereka yang masih terpisah," kata Lee Gelernt, wakil direktur Proyek Hak Imigran ACLU, dalam pernyataan tertulis, Kamis (26/7).
"Pemerintah
Trump mencoba menyembunyikan hal ini dengan memilih dan menunjuk imigran yang memenuhi syarat untuk disatukan kembali. Kami akan terus meminta pertanggung jawaban pemerintah dan agar keluarga-keluarga itu bersatu kembali."
 Pihak berwenang AS berkilah bahwa ratusan anak belum bisa disatukan karena tidak jelas siapa orang tua yang berhak. (Reuters/Jorge Duenes) |
Batas waktu pengadilan ini dianggap sebagai titik balik dari skandal tersebut, namun bagi sebagian keluarga imigran masalahnya baru dimulai. Mereka kini menghadapi keputusan penting seperti apakah setuju atau tidak dipisahkan dalam jangka waktu lama, mendapat bantuan soal hak.
Pengacara Efren Olivares dari Proyek Hak Sipil Texas, yang mewakili sejumlah keluarga imigran, mengatakan perlakuan AS terhadap keluarga migran ditandai dengan "kekacauan dan kekejaman," dan langkah terburu-buru pihak berwenang dalam menyatukan orang tua dan anak sangat tidak terorganisir.
Bulan lalu Hakim Sabraw memerintahkan pemerintah mengembalikan anak di bawah lima tahun dikembalikan ke orang tua mereka sebelum 10 Juli dan sebelum 26 Juli bagi anak berusia antara lima dan 17 tahun.
Pemerintah tidak bisa memenuhi batas waktu kelompok pertama dan menyatakan 45 anak tidak bisa dikembalikan karena orang tua mereka tidak layak atau tidak bisa menerima kembali anaknya.
Hingga Selasa (24/7) Departemen Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan AS menampung 11.500 anak yang dikategorikan sebagai pendatang individu, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak yang masuk ke AS tanpa ditemani orang dewasa.
Namun angka itu juga meliputi anak-anak yang datang bersama orang tua mereka, yang kemjdian dipisahkan dan dikategorikan sebagai pendatang individu ketika ditampung di tempat sementara.
(yns)