Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok Negara Islam atau
ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan dua bom bunuh diri di gereja Katedral di sebuah pulau di
Filipina selatan, menurut SITE Intelligence Group yang memantau kegiatan jihadis.
Serangan bom itu diketahui menewaskan sedikitnya 18 orang. Sementara 56 orang lainnya terluka atas peristiwa itu.
Dikutip dari
AFP, Senin (28/1), ISIS mengeluarkan pernyataan resmi yang mengklaim bahwa dua pelaku bom bunuh diri merupakan bagian dari kelompoknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku meledakkan sabuk peledak pada hari Minggu (27/1) di dalam gereja dan tempat parkir mobil di Jolo, Mindanao.
Sementara dikutip dari
Reuters, serangan bom bunuh diri itu telah menewaskan 20 orang dan melukai 81 orang lainnya. Kawasan pulau Mindanao mayoritas berpenduduk Muslim.
Serangan ini merupakan salah satu yang paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir di wilayah yang sejak lama dilanda bergejolak tersebut. Pulau ini juga menjadi basis kelompok Islam garis keras Abu Sayyaf.
Sebelumnya militer Filipina mengatakan wilayah Mindanao merupakan basis militan Islam dan menyebut aksi pengeboman kali ini sebagai aksi terorisme.
"Motifnya sudah pasti terorisme. Mereka adalah orang yang tidak menginginkan kedamaian. Yang menyedihkan, peristiwa ini terjadi tepat setelah undang-undang Bangsamoro sudah diratifikasi," ujar Letkol Gerry Besana seperti dilaporkan
AFP.
(reuters/afp/osc)