Jakarta, CNN Indonesia --
Angin puting beliung menyapu bagian timur laut Provinsi Liaoning,
China pada Rabu (4/7). Peristiwa itu menewaskan enam orang dan 190 lainnya luka-luka.
Demikian disampaikan lembaga penyiaran pemerintah di tengah serentetan peristiwa cuaca "ekstrem" terkait perubahan iklim.
Menurut
China Central Television yang dikutip
Reuters, angin puting beliung itu juga merusak hampir 3.600 rumah dan 9.900 warga di Kaiyuan terdampak.
Rekaman CCTV yang diungguh di akun resmi Weibo menunjukkan puluhan bangunan di zona ekonomi di Kaiyuan rata dengan tanah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat kabar
Global Times China mengungkapkan bahwa tornado jarang terlihat di daerah tersebut.
Biro cuaca negara pada Selasa melaporkan perubahan iklim dapat menyebabkan peristiwa yang lebih ekstrem menyusul banjir, kekeringan, dan suhu yang sangat tinggi di sejumlah wilayah tahun ini.
Curah hujan disebut memecahkan rekor di beberapa daerah dan 40 stasiun cuaca tahun ini mencatat suhu tertinggi.
Sementara itu, pemerintah setempat menyatakan Provinsi Hebei di China utara mengeluarkan 'peringatan bahaya' suhu ekstrem pada Kamis dengan suhu mencapai 40 di sejumlah kota besar.
Biro cuaca setempat juga memperingatkan bahwa panas ekstrem dan kekeringan kemungkinan akan mempengaruhi panen jagung. Hebei yang mengelilingi ibu kota Beijing merupakan salah satu produsen gandum terbesar di Tiongkok.
Harian Hebei mengutip biro cuaca setempat menyebut gelombang panas yang melanda China utara, termasuk Beijing, diperkirakan akan berlangsung sampai pekan depan.
[Gambas:Video CNN] (dea)