Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan udara gabungan
Suriah dan
Rusia di Idlib pada Rabu (10/7) menewaskan sebelas orang, tiga di antaranya meninggal akibat salah satu bombardir yang menghantam rumah sakit.
Para pekerja kemanusiaan dari White Helmets melaporkan bahwa serangan menggunakan rudal tersebut menargetkan rumah sakit dan kawasan permukiman di Jisr al-Shughur, Idlib.
Rami Abdel Rahman selaku ketua kelompok pemantau Syrian Observatory for Human Rights mengatakan bahwa selain pasien rumah sakit, tujuh warga sipil lainnya juga tewas akibat serangan di daerah perumahan Jisr al-Shughur.
Otoritas setempat sempat kelimpungan mengurus para korban karena rumah sakit yang menjadi target serangan merupakan satu-satunya fasilitas medis di Jisr al-Shughur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada generator di rumah sakit. Ini merupakan satu-satunya rumah sakit di Jisr al-Shughur dan daerah sekitarnya," ujar seorang dokter di rumah sakit tersebut, Bassam al-Khattab.
Para pekerja kemanusiaan pun akhirnya melarikan pasien rumah sakit tersebut bersama korban serangan ke fasilitas medis di luar kota.
Ini bukan kali pertama fasilitas medis di Suriah menjadi target serangan pasukan rezim setempat yang dibantu Rusia di Idlib.
Merujuk pada laporan Syrian Observatory for Human Rights, lebih dari 550 warga sipil tewas akibat serangan udara di sana sejak April lalu.
[Gambas:Video CNN]Sementara itu, 25 fasilitas kesehatan juga rusak, memaksa 330 ribu orang mengungsi sejak 1 Mei lalu.
(has)