Kisah Pasutri Meninggal di Hari yang Sama Usai 71 Tahun Nikah

CNN Indonesia
Selasa, 16 Jul 2019 18:17 WIB
Di zaman modern ini di mana banyak pasangan kekasih menjalin percintaan melalui dunia maya, cukup sulit menemukan kisah cinta sejati.
Ilustrasi pernikahan. (cfredalford/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di zaman modern ini di mana banyak pasangan kekasih menjalin percintaan melalui dunia maya, cukup sulit menemukan kisah yang meluluhkan hati dan menggetarkan jiwa. 

Namun, cerita antara pasutri asal Virginia, Amerika Serikat, Herbert DeLaigle (94) dan Marilyn Frances DeLaigle (88) ini mungkin bisa disebut dengan kisah cinta sehidup semati . 

Pasangan suami istri tersebut meninggal hanya dengan perbedaan waktu 12 jam pada Jumat (12/7) setelah 71 tahun hidup bersama dalam ikatan pernikahan.

Prosesi pemakaman keduanya dilakukan pada Senin (15/7) kemarin. 

Kisah cinta pasangan DeLaigles ini dimulai sekitar 72 tahun lalu ketika keduanya bertemu di sebuah kafe. 

"Frances bekerja di sebuah kafe kecil yang kami miliki di Waynesboro bernama White Way Cafe," kata Herbert DeLaigle dalam sebuah wawancara dengan WRDW/WAGT pada 2018 lalu. 

"Saya terus melihat dia (Frances) masuk dan keluar, dan mata saya tertuju padanya. Dan saya akhirnya memiliki keberanian untuk bertanya kepadanya apakah kapan-kapan dia mau pergi bersamaku," ucap Herbert DeLaigle. 

Dilansir dari CNN, kedua pasutri itu menghabiskan kencan pertamanya dengan menonton film bersama. Hingga satu tahun berlalu, Herbert DeLaigle melamar Marilyn Frances DeLaigle menjadi istrinya. 

Menurut informasi tentang riwayat hidupnya, Marilyn DeLaigle menghabiskan enam tahun di Jerman bersama sang suami yang kala itu bertugas militer selama Perang Dunia II. 

Herbert DeLaigle juga pernah bertugas di Korea dan Vietnam hingga akhirnya pensiun dari pekerjaan militernya setelah 22 tahun melayani negara. 

Herbert dan Marilyn DeLaigle dikaruniai enam orang anak, 16 cucu, 25 cicit, serta tiga orang piut. 

Kisah cinta sejoli ini juga dikaitkan dengan sindrom patah hati. 

Ketika ada seseorang yang ditinggal meninggal lalu dia juga menyusul setelahnya, hal itu kerap dikaitkan dengan patah hati. 

"Sindrom patah hati yang merupakan hal nyata, adalah (kondisi) ketika seseorang menerima kabar mengejutkan, biasanya kabar menyedihkan, dan ada pelepasan hormon stres besar-besaran yang dilepaskan ke aliran darah, dan jantung kemudian dihujani dengan hormon stres ini," kata Dr Matthew Lorber, seorang psikiater di Rumah Sakit Lenox Hill di New York. 

Gejolak emosional yang parah diketahui dapat mengakibatkan melemahnya jantung secara tiba-tiba, yang menyerupai serangan jantung.

[Gambas:Video CNN]


ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(ajw/dea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER