Jakarta, CNN Indonesia -- Pasukan keamanan Iran pada Sabtu (20/7) mengumumkan bahwa mereka telah menyita kapal tanker milik Inggris di Selat Hormuz karena melanggar aturan kemaritiman internasional.
"Kapal Stena Impero disita atas permintaan Organisasi Pelabuhan dan Maritim Hormozgan ketika melewati selat Hormuz, karena tidak menghormati aturan internasional kemaritiman," demikian pernyataan pasukan keamanan Iran lewat situs resmi.
Kapal itu kemudian digiring ke tepi pantai dan diserahkan pada organisasi tersebut untuk menjalani serangkaian pemeriksaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilik Stena Impero yang berasal dari Swedia, Stena Bulk and Northern Marine Management, mengatakan kapalnya diserang di Selat Hormuz oleh kapal-kapal kecil dan suatu helikopter.
Mereka juga mengklaim kapal tengah berada di perairan internasional saat ditangkap. Selat Hormuz sendiri merupakan jalur yang dilalui kapal-kapal yang mengangkut sepertiga suplai minyak mentah dunia.
"Saat ini kami tidak bisa menghubungi kapal tersebut yang lewat alat pelacakan terlihat menuju Iran," kata pemilik kapal.
Marine Traffic, layanan pelacakan kapal tanker, menunjukkan bahwa kapal berbendera Inggris itu terakhir kali mengirimkan sinyal dekat Pulau Larak pada pukul sembilan malam waktu setempat.
Juru bicara pemerintah Inggris mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang mencari informasi lanjutan dan menimbang situasi terkini.
Pengumuman penyitaan kapal oleh pasukan keamanan Iran ini muncul hanya beberapa jam setelah Mahkamah Agung Gibraltar mengumumkan bahwa mereka akan memperpanjang masa penahanan kapal tanker Iran yang disita dua pekan lalu.
Kapal tanker Iran yang bernama Grace 1 supertanker itu disita karena tengah menuju Suriah dan melanggar perjanjian.
Penyitaan kapal tanker Iran itu memantik kemarahan di Tehran dan mereka menuding Inggris melakukan "pekerjaan kotor" bagi Amerika Serikat, yang memang berulang kali menuduh Iran melakukan serangkaian serangan di perairan.
Pada Selasa, presiden Iran Ayatollah Ali Khameneii menuduh Inggris melakukan pembajakan dan berjanji akan membalas dendam.
Pasukan Iran juga menyita kapal asing lainnya pada Kamis yaitu kapal berbendera Panama, Riah, dengan tuduhan menyelundupkan bahan bakar dari Iran.
Serangkaian insiden itu semakin meningkatkan tensi antara Iran dan AS dengan sekutu-sekutunya, memicu kecemasan akan hadirnya perang regional di Teluk.
(vws)