Jakarta, CNN Indonesia -- Ketimbang meminta maaf, Presiden
Amerika Serikat,
Donald Trump, malah menyalahkan sikap empat perempuan anggota fraksi Demokrat di Kongres yang mengkritiknya bersikap rasial. Trump bahkan meminta keempat anggota Kongres dari Partai Demokrat itu untuk meminta maaf kepada rakyat AS.
"Saya tidak percaya keempat perempuan anggota Kongres itu sanggup mencintai negara kita. Mereka harus meminta maaf kepada Amerika (dan Israel) atas pernyataan buruk dan penuh kebencian yang mereka katakan," kata Trump melalui kicauan di Twitternya, Minggu (21/7).
Trump kembali memicu kontroversi setelah pada pekan lalu sang presiden membuat pernyataan bernada rasial dan senofobia di akun Twitternya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kicauan tersebut ditujukan Trump kepada empat wanita anggota kongres fraksi Demokrat yang berdarah campuran.
Meski tidak menyebut nama secara langsung, dalam kicauannya itu Trump meminta sejumlah anggota kongres yang dianggap warga keturunan lebih baik angkat kaki ke negara asal mereka dari pada mengkritik pemerintah.
Kicauan itu diutarakan Trump setelah Dewan Perwakilan AS mengkritik kondisi fasilitas umum yang tersedia di perbatasan Negeri Paman Sam untuk menampung para imigran gelap yang ditangkap.
Sejumlah anggota Kongres yang merasa tersinggung atas kicauan Trump itu adalah anggota Dewan Perwakilan fraksi Demokrat dari New York, Alexandria Ocasio-Cortez, llhan Omar dari Minnesota, Ayanna Pressley dari Massachusetts, dan Rashida Tlaib dari Michigan.
Keempat perempuan itu kerap disebut "The Squad" yang dikenal atas sikap mereka yang sangat kritis terhadap kebijakan Trump.
Merespons pernyataan rasial Trump, Dewan Perwakilan AS mengeluarkan resolusi yang menyatakan "sangat mengutuk komentar rasis" sang presiden.
Tak terima, Trump kembali mengeluarkan kritik pedas yang kali ini menyasar kepada Omar, mantan pengungsi dari Somalia, dalam kampanyenya di North Carolina.
Trump menyebut Omar dan teman-temannya di The Squad sebagai "ekstremis yang penuh dengan kebencian".
Pernyataan itu disambut para pendukung Trump yang bersorak "pulangkan dia."
Omar kemudian menuduh Trump berusaha membangkitkan ideologi Fasisme. Sementara anggota The Squad lainnya, Ocasio-Cortez, kembali menyerang Trump dengan menuduhnya tidak becus melayani masyarakat.
[Gambas:Video CNN]"Kami berjuang untuk menjamin layanan kesehatan, pinjaman pelajar, upah minimal kerja, dan hak asasi manusia dasar. Sementara Anda malah mendongkrak harga obat, menunjuk Betsy DeVos sebagai Menteri Pendidikan yang malah menipu mahasiswa dengan skema pinjaman dan melukai anak-anak imigran," kata Ocasio-Cortez melalui kicauannya di Twitter yang ditujukan kepada Trump seperti dikutip Reuters.
(rds/ayp)