Jakarta, CNN Indonesia -- Jaringan listrik di seluruh
Venezuela kembali
padam total sejak awal pekan ini. Kelompok oposisi menuding hal ini akibat perusahaan listrik negara salah urus dan tidak merawat pembangkit listrik, sedangkan rezim Presiden Nicolas Maduro masih mengklaim ada upaya sabotase dan menyatakan kejadian ini akibat serangan senjata elektromagnetik.
Sejumlah warga
Indonesia yang bermukim di Venezuela juga turut merasakan kondisi itu. Menurut mereka situasi itu semakin menyulitkan pekerjaan mereka, di tengah kondisi Venezuela yang kacau balau akibat krisis ekonomi dan politik.
"Betul (mati lampu), makanya saya kirim informasi agak telat," kata seorang WNI yang bermukim Ibu Kota Caracas, Restu Fajar Angriawan, kepada
CNNIndonesia.com melalui pesan WhatsApp, Rabu (24/7).
Menurut Restu, pemadaman listrik mendadak di seluruh Venezuela terjadi sejak Senin lalu sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Alhasil dia dan para tetangganya harus bertahan di kondisi gelap gulita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, dia tidak mengetahui daerah mana saja yang mengalami pemadaman listrik. Sambungan listrik, kata dia, baru pulih pada Selasa dini hari waktu setempat.
"Alhamdulillah, semoga ini sudah pulih seperti sedia kala," kata Restu.
Di sisi lain, situasi itu menyulitkan kehidupan warga Venezuela. Terutama mereka yang tinggal di rumah susun.
Sejumlah pemilik gerai, terutama makanan, cemas jika hal ini terjadi terus menerus bisa merusak peralatan elektronik mereka. Imbasnya adalah kualitas bahan-bahan yang mereka simpan bisa menurun dan mereka harus merogoh kocek lagi untuk perbaikan jika peralatan mereka rusak.
[Gambas:Video CNN]Maduro selalu memberikan alasan sabotase jika terjadi pemadaman listrik, tetapi tidak pernah memberikan bukti. Sedangkan menurut kelompok oposisi pimpinan Juan Guaido hal itu menunjukkan pemerintah gagal menjamin kebutuhan warga karena maraknya korupsi.
(ayp)