Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah isu meramaikan kabar internasional selama akhir pekan, mulai dari pertemuan militer
China dan
Korea Utara di Beijing hingga bom bunuh diri dalam acara pernikahan di
Afghanistan yang menewaskan 63 orang.
1.
Petinggi Militer China dan Korea Utara Bertemu di BeijingDi tengah ketegangan kawasan, petinggi militer China dan Korea Utara bertemu di Beijing untuk memperkuat komitmen kerja sama mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor berita
Xinhua melaporkan Wakil Ketua Komisi Militer Pusat China, Zhang Youxia, bertemu dengan Direktur Biro Politik Umum Tentara Rakyat Korea, Kim Su Kil.
Zhang mengatakan militer China ingin berkomunikasi lebih dekat untuk mempromosikan kerja sama kedua negara. Pertemuan ini pun diharapkan menghasilkan dukungan timbal balik.
[Gambas:Video CNN]Pertemuan ini digelar ketika pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, memimpin langsung uji coba senjata baru yang diklaim sangat mutakhir.
China sendiri selama ini merupakan sekutu terdekat Korut yang kerap membela negara terisolasi itu di tengah deru sanksi.
2.
Kesepakatan Pembagian Kekuasaan Jadi Momen Bersejarah Sudan
Warga Sudan berarak di berbagai penjuru ibu kota, Khartoum, untuk merayakan kesepakatan antara militer dan kubu demonstran.
Dewan Militer dan kelompok pengunjuk rasa menandatangani perjanjian terkait pembagian kekuasaan yang membuka jalan untuk pembentukan pemerintahan sipil.
[Gambas:Video CNN]Deklarasi ini juga sekaligus mendorong pembentukan pemerintahan transisi. Warga akan dipimpin oleh dewan transisi yang beranggotakan 11 orang, yaitu enam warga sipil dan lima tokoh militer.
Perjanjian tersebut dicapai setelah hampir delapan bulan pergolakan massa di Sudan. Warga menganggap deklarasi ini sebagai harapan anyar bagi Sudan.
3.
Ledakan Bom 'Mengusik' Pesta Pernikahan di AfghanistanDi Afghanistan, sebuah acara pernikahan bersimbah darah ketika bom bunuh diri meledak dan menewaskan 63 orang yang hadir.
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Nasrat Rahimi mengatakan, ledakan terjadi sekitar pukul 22.40 waktu setempat.
Seorang saksi mata, Mohammad Farhag, berada di area perempuan saat ledakan terjadi. Dia mengaku mendengar ledakan besar tersebut muncul dari area pria.
Juru bicara pemerintah Afghanistan, Feroz Bashari, mengatakan bahwa ledakan itu adalah tanda bahwa teroris tak dapat melihat warga Afghanistan mengekspresikan kebahagiaannya.
(has)