Pakistan Sebut India Bawa Ketakutan Genosida di Kashmir
Jumat, 13 Sep 2019 10:45 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mehmood Qureshi, memperingatkan bahwa kehadiran militer India di Kashmir meningkatkan ketakutan akan genosida.Di depan Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Qureshi menyandingkan situasi di wilayah Jammu dan Kashmir yang dikuasai India mengingatkannya pada tragedi genosida di Rwanda, Srebrenica, dan Myanmar.
"Saya merasa ngeri menyebut kata genosida di sini, tapi saya harus. Penduduk Kashmir di wilayah pendudukan India menghadapi ancaman besar terhadap kehidupan mereka sebagai warga negara, kelompok etnis, ras, dan agama oleh rezim pembunuh, misoginis, dan senofobia," ucap Qureshi di Jenewa pada Kamis (12/9).
"Hari ini 8 juta orang di penjara di Kashmir, dirampas setiap kebebasan politik dan sipilnya. Dunia tidak bisa tinggal diam," tuturnya seperti dilansir Reuters.
Lihat juga:PM Pakistan Ikut Demo India Terkait Kashmir |
"Dunia tahu bahwa narasi palsu yang berasal dari pusat terorisme global, tempat para pemimpin teroris dilindungi selama bertahun-tahun," kata Singh seperti dikutip Reuters.
"Negara ini (Pakistan) melakukan terorisme lintas batas sebagai bentuk diplomasi alternatif."
Singh menuturkan langkah-Langkah pencegahan sementara diperlukan untuk memastikan keamanan dalam menghadapi ancaman terorisme lintas batas.
Ia menegaskan pihak berwenang Kashmir terus memastikan layanan publik dasar dan pasokan kebutuhan bagi warga di sana terus dipenuhi. Singh juga menuturkan pembatasan akses komunikasi dan mobilisasi warga terus dikurangi.
Pencabutan status otonomi itu dilakukan New Delhi menyusul bentrokan yang kembali pecah di perbatasan Pakistan-India di Kashmir pada akhir Juli lalu. Insiden itu menewaskan empat personel India dan tiga militan.
Pakistan mengecam pencabutan status otonomi tersebut hingga mengancam akan mengusir duta besar India di Islamabad. Pakistan bahkan berencana membawa isu Kashmir ke sidang Majelis Umum PBB di New York akhir September ini. (rds/has)
ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
Hamas Setuju Bebaskan Semua Sandera Israel Tersisa
Internasional • 3 jam yang laluPBB: Dalam 2 Tahun, 562 Orang Pekerja Bantuan Tewas di Gaza
Internasional • 4 jam yang laluTrump Beri Tenggat Hamas Terima Proposal Gencatan Senjata 5 Oktober
Internasional • 8 jam yang laluMDIS Singapura Buka Suara soal Ijazah Sarjana Gibran
Internasional • 11 jam yang laluIsrael Deportasi 4 Aktivis Global Flotilla Asal Italia
Internasional • 10 jam yang laluLAINNYA DARI DETIKNETWORK