Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah
Malaysia tengah berupaya memulangkan sekitar 40 warganya dari
Suriah yang ditahan akibat diduga menjadi pengikut Negara Islam (
ISIS).
Wakil Ketua Divisi Pemberantasan Terorisme Cabang Khusus Bukit Aman, Komisaris Datuk Ayob Mydin Pitchay, menuturkan sebanyak 40 dari sekitar 65 warga Malaysia yang ditahan di Suriah telah berkomunikasi dan meminta dipulangkan.
"Kami memperkirakan jumlah orang-orang yang meminta pulang ke Malaysia akan terus bertambah. Kami mendapat informasi bahwa kamp-kamp penahanan (simpatisan ISIS) di Suriah tengah ada dalam kondisi kritis, terutama akibat kekurangan bahan makanan," kata Ayob pada Sabtu pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ayob menuturkan polisi hanya bisa terlibat dalam tahap awal upaya repatriasi. Keputusan akhir, tuturnya, berada di tangan pemerintah pusat dan proses komunikasi dengan agen-agen asing.
"Para pria (warga Malaysia) itu saat ini ditahan di penjara Al-Hasakah sementara para wanita dan anak-anak ditempatkan di kamp Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR)," kata Ayob seperti dikutip
The Straits Times, Senin (14/10).
Ayob menuturkan 40 warga Malaysia yang akan dipulangkan terdiri dari pria, wanita, dan anak-anak. Para pria akan langsung ditahan dan diproses secara hukum, sementara itu para perempuan akan diperiksa lebih lanjut sebelum ditindak sesuai dengan sejauh mana keterlibatan mereka di Suriah.
[Gambas:Video CNN]Ayob mengatakan anak-anak simpatisan ISIS sementara waktu akan menjalani program rehabilitasi.
Pemulangan ini bukan yang pertama kali dilakukan Malaysia. Pada Oktober lalu, polisi berhasil memulangkan enam warganya termasuk dua anak-anak dari Suriah. Mereka diduga pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Ayob mengatakan masih banyak warga Malaysia yang ditangkap karena berniat pergi ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan ISIS. Ia juga menuturkan perkembangan terakhir menunjukkan bahwa wilayah selatan Filipina kini menjadi medan bagi para ekstremis untuk melakukan serangan teror.
"Banyak dari mereka berinteraksi melalui media sosial," katanya.
Pemulangan ini berlangsung ketika ratusan anggota keluarga milisi ISIS di Suriah dilaporkan kabur dari kamp-kamp penahanan kelompok Kurdi baru-baru ini. Sebagian mereka dikabarkan berasal dari 54 negara berbeda.
Para teroris ISIS yang ditahan itu kabur akibat minimnya penjagaan pada kamp-kamp penahanan menyusul serbuan Turki ke wilayah kelompok Kurdi di utara Suriah.
(rds/ayp)