Jakarta, CNN Indonesia -- Tokoh oposisi
Kamboja,
Mu Sochua ditangkap di
Malaysia pada Rabu (6/11) ketika hendak kembali ke kampung halamannya. Menteri luar negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah mengonfirmasi Sochua ditahan di bandara Kuala Lumpur pada Rabu malam.
Sochua, wakil presiden Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) terbang dari Jakarta untuk kembali ke Kamboja. Dilansir
AFP, ia berencana kembali ke Kamboja untuk mendukung Sam Rainsy yang merupakan pimpinan partai yang tengah mengasingkan diri.
Saifudin membenarkan pihaknya menerima permintaan dari Kamboja untuk mengirim kembali tokoh-tokoh oposisi yang tidak tunduk terhadap pemerintahan Hun Sen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak dalam posisi untuk mendeportasi orang dan kami juga tidak suka melakukan hal itu. Kami membuat keputusan sendiri, bukan karena permintaan atau gangguan apa pun dari negara lain," ungkap Saifudin.
Berbicara secara terpisah, Hun Sen mengatakan Sochua telah ditangkap di Malaysia karena pihak berwenang menegakkan prinsip untuk tidak ikut campur urusan negara masing-masing.
"(Malaysia) tidak mengizinkan dia (Sochua) masuk, apa yang bisa dia lakukan, itu negara mereka," kata Hun Shen di Kamboja.
[Gambas:Video CNN]
"Mereka (Malaysia) bekerja sama dengan Kamboja karena kita adalah anggota ASEAN yang tidak saling mencampuri urusan dalam negeri masing-masing."
Penangkapan dua tokoh oposisi KambojaKamboja mengirimkan surat ke sejumlah negara tetangga yang meminta untuk menahan tokoh-tokoh oposisi. Selain Sochua, awal pekan ini Thailand juga menangkap Rainsy ketika hendak transit sebelum melanjutkan penerbangan dari Prancis.
Sam Rainsy yang merupakan sosok oposisi telah meninggalkan Kamboja untuk tinggai di Prancis sejak 2015. Ia dilaporkan akan kembali ke negaranya pada Sabtu (9/11), bersamaan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Kamboja.
Namun, Perdana Menteri Hun Sen menyatakan mantan ketua CNRP itu akan langsung ditangkap saat menjejakkan kakinya di negara itu karena divonis bersalah hendak melakukan makar.
(evn)