Jakarta, CNN Indonesia -- Dukungan tokoh separatis
Catalonia, Carles Pudigdemont, untuk kelompok pro-kemerdekaan
Papua hingga Raja
Thailand, Maha Vajiralongkorn, memecat enam abdinya meramaikan berita internasional pada Kamis (24/10).
1.
Separatis Catalonia Dukung Kemerdekaan PapuaTokoh separatis Catalonia, Carles Puigdemont, memberikan dukungan terhadap perjuangan kelompok pro-kemerdekaan Papua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mendukung penuh perjuangan panjang orang West Papua untuk memenuhi hak atas penentuan nasib sendiri," ucap Puigdemont yang merupakan mantan Presiden Catalonia, melalui kicauan di Twitter pada Kamis (24/10).
Dalam kicauan itu, Puigdemont turut menyinggung penghargaan untuk Veronica Koman, salah satu pengacara hak asasi manusia asal Indonesia yang vokal mengangkat isu dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Papua.
[Gambas:Video CNN]Veronica menerima penghargaan Sir Ronald Wilson Human Rights Award dari Australian Council for International Development (ACFID) pda Rabu (23/10) kemarin.
Catalonia sendiri sudah lama mendesak pemisahan diri dari Spanyol. Puncak unjuk rasa pemisahan diri Catalonia berlangsung pada 2017 lalu.
2.
Demo Rusuh di Libanon dan Chile, WNI Diimbau WaspadaMasih terkait Indonesia, Kemlu RI mengimbau seluruh WNI di Chile dan Libanon untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul demonstrasi yang berlangsung rusuh di kedua negara itu selama beberapa waktu terakhir.
"KBRI Beirut dan KBRI Santiago telah memberikan imbauan kepada WNI untuk tetap waspada, menjauhi aksi unjuk rasa dan terus memantau informasi dari KBRI dan ororitas setempat," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, saat dikonfirmasi
CNNIndonesia.com pada Kamis (24/10).
[Gambas:Video CNN]Situasi di Ibu Kota Chile, Santiago, memang memanas karena unjuk rasa untuk menentang kenaikan tarif transportasi umum berlangsung rusuh hingga menelan 11 korban jiwa.
Sementara itu di Libanon, ratusan ribu orang turun ke jalan menolak usulan pemerintah untuk menetapkan pajak bagi setiap panggilan WhatsApp dan layanan pesan lainnya.
3.
Raja Thailand Pecat 6 Abdi Hendak Berbuat JahatRaja Thailand, Maha Vajiralongkorn, kembali menarik perhatian setelah dilaporkan memecat enam abdi senior istana kerajaan karena hendak berbuat jahat.
Media kerajaan,
Royal Gazette, menuturkan enam pejabat tinggi yang dipecat itu terdiri dari seorang perawat dan seorang dokter hewan kerajaan.
"Mereka telah melanggar disiplin untuk tindakan jahat mereka dengan mengeksploitasi posisi resmi mereka untuk keuntungan mereka sendiri atau orang lain," bunyi pernyataan media tersebut pada Kamis (24/10).
Pemecatan ini dilakukan beberapa hari setelah Raja Maha Vajiralongkorn mencopot seluruh gelar Sineenat karena dianggap berambisi menyaingi posisi ratu.
(has)