Rusia Hentikan Layanan Kereta Dari dan Menuju China

CNN Indonesia
Senin, 03 Feb 2020 08:55 WIB
Rusia mengumumkan menghentikan seluruh layanan kereta Trans Siberia serta operasional dari dan menuju China.
Rusia menghentikan layanan jalur kereta dari dan menuju China. (Foto: Hector RETAMAL / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rusia mengumumkan menghentikan seluruh layanan kereta Trans Siberia yang menghubungkan dengan China. Penghentian sementara dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap penyebaran virus corona.

Operasional jalur kereta yang dihetnikan termasuk yang dioperasikan oleh perusahaan China.

Dalam keterangan resminya seperti mengutip CNN, bagi warga atau wisatawan yang sudah membeli tiket bisa mengajukan pengembalian dana tanpa dikenakan potongan biaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishutin juga memerintahkan untuk menutup perbatasan dengan China untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Kami harus melakukan semua hal untuk melindungi warga kami," kata Mishutin dalam rapat kabinet pada Kamis (30/1) lalu.

Tak hanya itu, Kementerian Luar Negeri Rusia juga menghentikan pengajuan visa elektronik warga China yang hendak berkunjung ke Negeri Beruang Merah.

[Gambas:Video CNN]

Pemerintahan Presiden Vladimir Putin juga meminta warga Rusia untuk tidak berpergian ke China untuk sementara waktu.

Rusia melaporkan temuan kasus infeksi virus pertama pada Jumat (31/1) dari dua orang warga China yang tengah berlibur. Satu pasien mendapatkan perawatan di Zabaikalsky, daerah perbatasan Rusia dan China. Sementara satu pasien lainnya terdeteksi di daerah Tyumen, barat Siberia yang merupakan perbatasan dengan Kazakhstan.

Hingga Senin (3/1) dilaporkan 361 orang meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona. Kasusnya terus bertambah hingga mencapai 17.205 hanya di China.

Selain di China, satu orang di Filipina dilaporkan meninggal dunia akibat virus corona. Korban tersebut juga menjadi yang pertama berasal dari luar China.

Saat ini lebih dari 140 kasus terkonfirmasi menyebar ke lebih dari 20 negara di luar China, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Eropa, Asia, Australia, hingga Timur Tengah.

Beberapa kasus bahkan melibatkan orang yang tak datang dari China. Hal ini mengindikasikan adanya infeksi akibat kontak antar-manusia. (cnn/evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER