Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok teroris
Al Qaidah Yaman (AQAP) mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa
penembakan di Pangkalan Udara Angkatan Laut
Amerika Serikat Pensacola, Florida, pada 6 Desember 2019 lalu. Mereka mengklaim pelaku yang merupakan perwira Angkatan Udara Arab Saudi, Letnan Muhammad Alshamrani, menjalin kontak sebelum insiden itu terjadi.
Seperti dilansir
Associated Press, Senin (3/2), rekaman AQAP tersebut diperoleh lembaga riset terorisme SITE Intelligence Group. Menurut Direktur SITE, Rita Katz, video selama 18 menit itu memperlihatkan Pemimpin AQAP, Qassim al-Rimi, menyatakan Alshamrani sudah merencakan menyerang pangkalan militer AS selama bertahun-tahun.
"Kami bertanggung jawab penuh. Beliau (Alshamrani) adalah pahlawan dan ksatria," kata al-Rimi dalam video itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam rekaman video itu juga diperlihatkan surat Alshamrani untuk keluarganya yang dikirim pada September 2019, tiga bulan sebelum kejadian. Di dalam surat itu ditulis dia ingin menyerang AS dengan alasan agama.
Akan tetapi, diduga itu adalah video lama karena kuat dugaan al-Rimi meninggal akibat serangan pesawat nirawak (drone) AS di sebelah timur Yaman pekan lalu.
Al- Rimi adalah salah satu pendiri AQAP. Dia menggantikan posisi Nasser al-Wahishi, yang tewas akibat serangan
drone lima tahun lalu.
[Gambas:Video CNN]Usai serangan di Pensacola, pemerintah AS memutuskan memulangkan sekitar lusinan serdadu Arab Saudi yang sedang menempuh pendidikan di negara itu. Alasan pemulangan sejumlah prajurit Saudi itu bukan karena mereka membantu Alshamrani beraksi, tetapi diduga mereka terkait dengan gerakan ekstremis. Selain itu, beberapa prajurit dan perwira diketahui menyimpan koleksi film cabul yang diperankan anak-anak.
Sampai saat ini sekitar dua lusin prajurit Saudi yang sedang menempuh pendidikan di Pensacola dikarantina di asrama khusus, karena FBI sedang menggelar penyelidikan. Pentagon akan meninjau ulang seluruh program pelatihan para perwira dan prajurit Saudi yang berjumlah 850 orang di seluruh AS.
Pemerintah AS mengklaim AQAP adalah salah satu kelompok teroris paling berbahaya. Kelompok tersebut disebut beberapa kali berencana menyerang AS.
(ayp/ayp)