Jakarta, CNN Indonesia -- Penyebaran kasus
Covid-19 di Kota
Wuhan kian menurun hingga sorotan lembaga Australia soal ketidaksiapan
Jokowi menangani
virus corona mengisi kilas internasional, Rabu (18/3).
Kasus Baru Corona di China Turun, Wuhan Hanya Satu Positif
Pertambahan kasus baru positif virus corona di China terus melambat dalam beberapa hari terakhir. Hari ini, Rabu (18/3) China melaporkan hanya satu kasus baru Covid-19 di dalam negeri.
Dikutip dari
AFP, Komisi Kesehatan Nasional mengatakan sudah dua hari ini Wuhan mengonfirmasi satu kasus baru.

Wuhan merupakan kota di Provinsi Hubei yang menjadi pusat penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di China sendiri virus corona telah menginfeksi 80.894 ribu orang dan 3.237 pasien meninggal dunia. Hari ini China melaporkan 11 kematian baru.
Sementara itu jumlah kasus baru di Hubei turun menjadi single digit dalam sepekan di mana pada awal Februari kemarin angka per harinya bisa mencapai ribuan.
Meski demikian kasus infeksi virus corona di luar China justru semakin bertambah. Negeri Tirai Bambu mengonfirmasi 12
imported case baru atau kasus yang tertular di luar negeri sehingga jumlah total menjadi 155.
[Gambas:Video CNN]Antisipasi Corona, Saudi Perintahkan Tunda Salat di Masjid
Komisi Ulama di Kerajaan Arab Saudi (KAS) memerintahkan untuk tidak salah di masjid terlebih dahulu sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19).
Namun, keputusan yang disampaikan pada Selasa (17/3) itu dikecualikan untuk para jemaah di dua masjid di kota suci Makkah (Masjidil Haram) dan Madinah (Masjid Nabawi).
Seperti dilansir
AFP, masjid di luar yang dua itu akan ditutup bagi jemaah yang akan melaksanakan salat fardu lima waktu dan salat Jumat. Mengutip dari kantor berita Saudi Press Agency keputusan itu diambil setelah pertemuan luar biasa komisi ulama yang berlangsung di ibu kota negara tersebut, Riyadh.
Untuk memastikan hal tersebut, komisi ulama pun meminta seluruh muazin di negeri itu setelah melantunkan azan agar menyampaikan kepada para jemaah melaksanakan salat di rumah masing-masing. Komisi ulama itu menyatakan hal tersebut diputuskan merujuk apa yang terjadi pada zaman Rasulullah Muhammad SAW.
Mengutip ayat-ayat Alquran dan hadits rasul dalam menghadapi penyebaran epidemi, komisi ulama itu juga meminta tak ada pertemuan ibadah seperti pengajian di masjid-masjid di negeri tersebut hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Keputusan komisi ulama itu sendiri diambil setelah melihat perkembangan pandemi corona di dunia, juga masukan dari laporan otoritas kesehatan di Kerajan Arab Saudi tersebut.
Lembaga Australia Soroti Ketidaksiapan Jokowi Hadapi Corona
Lembaga
think thank Australia, Lowy Institute, menyoroti cara pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam menangani pandemi virus corona di Indonesia.
Lembaga tersebut menganggap pemerintah Indonesia tidak siap dan kurang transparan dalam mengendalikan Covid-19 yang mulai merebak sejak awal Maret.
Salah satu peneliti sekaligus Direktur Program Asia Tenggara Lowy Institute, Benjamin Bland menilai, sebelum kasus virus corona terkonfirmasi, respons Indonesia melalui Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sudah sangat mencemaskan.
"Respons awal sangat mengkhawatirkan dengan pernyataan menteri kesehatan yang kontroversial, Terawan Agus Putranto, menyarankan bahwa doa akan membantu Indonesia aman terhindar dari virus dan secara umum (pemerintah) gagal mengatasi sumber masalah," ucap Bland dalam tulisan terbaru berjudul
Indonesia: Covid-19 Crisis Reveals Cracks in Jokowi's Ad Hoc Politics pada Selasa (17/3).
Tulisan itu diterbitkan oleh The Interpreter, media Lowy Institute. Bland menganggap wabah corona memperlihatkan bahwa pemerintahan Jokowi minim berpikir strategis.
(evn)