Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Peru Martin Vizcarra mengumumkan aturan baru selama penguncian wilayah atau
lockdown untuk mencegah penyebaran
virus corona (Covid-19).
Pemerintah Peru akan mengizinkan perempuan dan laki-laki keluar rumah di hari berbeda untuk membatasi pergerakan publik.
Aturan baru tersebut mulai berlaku pada Kamis (2/4), selama masa
lockdown berlangsung. Pemerintah Peru telah menerapkan kebijakan
lockdown sejak 16 Maret lalu, dan akan diberlakukan hingga 12 April mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir
AFP, Jumat (3/4), Vizcarra menyebut kebijakan
lockdown di Peru belum menunjukkan hasil maksimal. Oleh karena itu, pembagian jadwal keluar rumah dilakukan untuk mengurangi jumlah orang berada di luar ruangan pada waktu bersamaan.
"Langkah-langkah pengendalian (yang ada) telah memberikan hasil yang baik, tetapi bukan apa yang diharapkan," kata Vizcarra, seperti dikutip dari
AFP, Jumat (3/4).
[Gambas:Video CNN]Peru juga menurunkan pasukan pengamanan bersenjata untuk berpatroli di jalan-jalan selama kebijakan
lockdown berlangsung.
Laki-laki diperbolehkan keluar rumah pada hari Senin, Rabu, dan Jumat. Sementara perempuan diizinkan keluar rumah pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Semua orang juga dilarang bepergian pada hari Minggu.
"Kita memiliki 10 hari tersisa, mari kita melakukan upaya ekstra untuk mengendalikan penyakit ini," kata Vizcarra.
Meski demikian, pasukan pengamanan diimbau untuk menghormati identitas gender bagi orang-orang homoseksual dan transgender.
"Angkatan bersenjata dan polisi telah diperintahkan untuk tidak memiliki sikap homofobia," ujar Vizcarra.
Kebijakan ini berlaku bagi semua orang, kecuali pekerja di sektor pelayanan penting, seperti toko perbelanjaan, bank, apotek, dan rumah sakit.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian |
Dilaporkan
CNN, pemerintah Peru menilai pembatasan keluar rumah berbasis gender telah menunjukkan hasil yang positif di negara lain. Untuk itu, Peru ingin mengadopsi sistem yang sama yang telah diterapkan.
Mulai Rabu (1/4), pemerintah Panama juga menerapkan aturan
lockdown serupa dengan akan membatasi pergerakan publik berdasarkan jenis kelamin. Pembagian jadwal keluar rumah tersebut juga dilakukan untuk membatasi jumlah orang yang berada di luar ruangan.
Mengutip
AFP, hingga Kamis (2/4) kemarin, lebih dari 1.400 kasus virus corona tercatat di Peru. Jumlah orang yang dinyatakan meninggal yakni 55 orang.
(ang/dea)