Kecewa dengan China, Trump Tak Mau Bicara dengan Xi Jinping

CNN Indonesia
Jumat, 15 Mei 2020 04:24 WIB
President Donald Trump speaks in the briefing room of the White House in Washington, Monday, March, 9, 2020, about the coronavirus outbreak as Dr. Robert Redfield, director of the Centers for Disease Control and Prevention, U.S. Surgeon General Jerome Adams and Vice President Mike Pence, listen. (AP Photo/Carolyn Kaster)
Trump mempertimbangkan untuk memutuskan hubungan AS dengan China di tengah pandemi corona. (AP/Carolyn Kaster).
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku tak ingin berbicara dengan Presiden China Xi Jinping untuk saat ini. Hubungan Washington dan Beijing memanas setelah bersilang pendapat perihal asal wabah virus corona.

"Saya memiliki hubungan yang sangat baik (dengan Xi), tapi sekarang, saya tidak ingin berbicara dengannya (Xi)," ujar Trump dalam wawancara dengan Fox Business yang dilansir dari AFP, Jumat (15/5).

Trump mengaku kecewa dengan sikap China terkait pandemi itu. Saat ditanya bagaimana AS akan membalas China, Trump tak segan-segan melontarkan ancaman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami (AS) dapat melakukan beberapa hal. Kami dapat memutuskan seluruh hubungan (dengan China)," kata Trump.

Jika hubungan kedua negara putus, Trump mengklaim AS akan menghemat US$500 miliar.

Beberapa pekan terakhir, Trump kerap menuding China telah menyembunyikan skala penyebaran wabah corona. Ia menyatakan virus SARS-CoV-2 itu bocor dari laboratorium di Wuhan, China. Trump bahkan menyebut telah mengirim mata-mata ke China untuk membuktikan dugaan tersebut.

Sementara, China telah membantah tudingan itu. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian menegaskan bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah melakukan penyelidikan dan menyatakan tidak ada bukti nyata yang mengindikasikan bahwa Covid-19 dibuat di laboratorium China.

"Dirjen WHO telah berulang kali menyatakan bahwa belum ada bukti yang menunjukkan bahwa virus itu dibuat di laboratorium," kata Zhao dalam siaran pers Kamis (16/4) yang dilansir dari CNN.

Hingga Kamis (14/5), data Worldometers mencatat AS merupakan negara dengan kasus corona terbanyak di dunia yaitu 1.441.055 kasus dengan 80.698 di antaranya meninggal dunia dan 312.535 pasien sembuh.

(afp/sfr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER