Tolak Rezim Suriah, AS Jatuhkan Sanksi atas Istri Assad

CNN Indonesia
Kamis, 18 Jun 2020 05:06 WIB
Syrian president Bashar al-Assad and his wife Asma arrive to deliver a speech for the Syrian Community on December 9, 2010 in Paris. Al-Assad is on a two-days official visit to France.  AFP PHOTO MIGUEL MEDINA / AFP PHOTO / MIGUEL MEDINA
AS memperkuat kampanye penolakan terhadap rezim Suriah dengan menjatuhkan sanksi ke puluhan tokoh penting negara itu, termasuk istri Presiden Bashar al-Assad. (AFP Photo/Miguel Medina)
Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat memperkuat kampanye penolakan terhadap rezim pemerintahan Suriah dengan menjatuhkan sanksi ke sejumlah tokoh penting di negara tersebut, termasuk istri Presiden Bashar al-Assad.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, pada Rabu (17/6) mengumumkan bahwa rangkaian sanksi ini akan termaktub dalam Undang-Undang Caesar.

Pompeo mengatakan bahwa UU ini merupakan "awal dari kampanye berkelanjutan untuk menghadirkan tekanan ekonomi dan politik demi mencegah pendapatan rezim Assad yang digunakan untuk memicu perang dan kekacauan bagi rakyat Suriah."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui undang-undang ini, AS akan menjatuhkan sanksi bagi setiap perusahaan yang bekerja sama dengan Assad.

Di gelombang pertama, AS menetapkan 39 orang dan entitas sebagai target sanksi, termasuk istri Assad, Asma.

Lahir di Inggris di tengah keluarga terpandang dengan ayah seorang kardiologis dan ibu diplomat, Asma dikenal sebagai mantan bankir investasi yang memposisikan diri menjadi wajah modern Keluarga Assad.

Namun, Pompeo mengatakan bahwa dengan dukungan dari Assad dan keluarganya, Asma "menjadi salah satu orang yang paling diuntungkan dari perang sekarang."

Dengan undang-undang baru ini, Assad dan 38 orang lainnya akan menjadi target sanksi dan semua asetnya di AS akan dibekukan.

"Kami akan menjatuhkan lebih banyak sanksi dan kami tak akan berhenti sampai Assad dan rezimnya menghentikan perang brutal dan tak penting mereka terhadap rakyat Suriah," kata Pompeo seperti dikutip AFP.

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER