Adik George Floyd Desak PBB Selidiki Pembunuhan Kulit Hitam

CNN Indonesia
Kamis, 18 Jun 2020 00:30 WIB
A TV screen displays George Floyd's brother, Philonise Floyd speaking via video message during an urgent debate on
Adik George Floyd, Philnoise Floyd, mendesak PBB membentuk komisi independen untuk menyelidiki pembunuhan warga kulit hitam oleh polisi Amerika Serikat. (AFP/Fabrice Coffrini)
Jakarta, CNN Indonesia --

Adik George Floyd, Philnoise Floyd, mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membentuk komisi independen untuk menyelidiki pembunuhan warga kulit hitam oleh polisi Amerika Serikat.

"Saya harap kalian mempertimbangkan membentuk komisi independen yang bertugas menyelidiki pembunuhan polisi terhadap warga kulit hitam di Amerika dan kekerasan terhadap peserta aksi damai," ujar Floyd sebagaimana dikutip AFP.

Philnoise berbicara di mimbar PBB pada Rabu (17/6), setelah kematian abangnya menjadi perhatian dunia dan memicu demonstrasi besar-besaran di AS dan sejumlah negara lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

George tewas setelah kepolisian "mengunci" lehernya dengan lutut saat sedang dalam proses pemeriksaan. Tindakan ini dikecam karena dalam video yang beredar, George terlihat sangat kooperatif dan berkata kepada polisi, "Saya tidak bisa bernapas."

"Saya adalah penjaga abang saya. Itu bisa saja terjadi pada saya. Anda sekalian di PBB, juga merupakan penjaga saudara-saudara kalian di Amerika, dan kalian punya kuasa untuk membantu kami mendapatkan keadilan bagi abang saya," ucap Philnoise.

Philnoise mengaku putus asa karena banyak demonstran yang tergerak setelah kasus George terungkap malah mendapatkan perlakuan tak baik dari aparat.

"Ketika orang berani mengangkat suaranya dan menggelar protes untuk abang saya, mereka malah diserang gas air mata, dilindas dengan kendaraan polisi," ucap Philnoise.

[Gambas:Video CNN]

Ia kemudian mengungkap bahwa dalam rangkaian demonstrasi tersebut, beberapa orang kehilangan mata dan mengalami kerusakan otak akibat tembakan peluru karet.

"Ketika orang membuka suara mereka untuk memprotes perlakuan terhadap warga kulit hitam di Amerika, mereka dibungkam. Mereka ditembak dan dibunuh," tutur Philnoise.

Dengan fakta tersebut, Philnoise menekankan bahwa George bukan satu-satunya warga kulit hitam yang tewas di tangan aparat AS.

"Fakta menyedihkan bahwa kasus ini bukan hal unik. Bagaimana kalian melihat abang saya disiksa dan dibunuh di depan kamera memperlihatkan bagaimana warga kulit hitam diperlakukan oleh polisi di Amerika," katanya.

(has)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER