Eks Polisi Atlanta Bunuh Pria Kulit Hitam Jadi Tersangka

CNN Indonesia
Kamis, 18 Jun 2020 17:13 WIB
Ilustrasi Penjara
Ilustrasi penjara. Mantan anggota kepolisian Atlanta, Georgia Garrett Rolfe (27), yang menembak Rayshard Brooks kini menjadi tersangka pembunuhan. (Istockphoto/menonsstocks)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang mantan anggota kepolisian Atlanta, Georgia, Garrett Rolfe (27), yang menembak seorang warga kulit hitam, Rayshard Brooks, karena diduga melawan saat hendak ditangkap kini menjadi tersangka pembunuhan.

Seperti dilansir Associated Press, Kamis (18/6), Rolfe juga disebut sempat menendang Brooks usai ditembak, dan tidak memberikan pertolongan medis selama dua menit saat pria itu terkapar dan sekarat.

Sangkaan itu disampaikan oleh jaksa penuntut umum Atlanta, Paul Howard. Rolfe terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup jika terbukti bersalah di pengadilan.

Selain itu, jaksa juga menjerat Rolfe dengan 10 sangkaan lain.

Keputusan untuk memperkarakan Rolfe yang sudah dipecat diambil lima hari usai kejadian. Peristiwa itu terjadi di tempat parkir salah satu gerai restoran cepat saji Wendy's di Atlanta.


"Kami menyimpulkan saat tuan Brooks ditembak, beliau tidak mengancam nyawa petugas," kata Howard.

Sedangkan seorang rekan sejawat Howard yang turut terlibat dalam peristiwa itu, Devin Brosnan (26), dilaporkan hanya berdiri dekat bahu saat Brooks sekarat. Dia kini dihukum tidak boleh berpatroli dan menjalani tugas kantor, dan juga dijerat sangkaan penyerangan dan melanggar sumpah polisi.

Howard mengatakan Brosnan mau bekerja sama dengan jaksa dan memberikan kesaksian. Dia mengatakan hal tersebut jarang terjadi.

L. Chris Stewart yang menjadi kuasa hukum istri mendiang Brooks, Tomika Miller, menyatakan menyambut baik keputusan tersebut.

"Kita tidak harus merayakannya sebagai warga Afrika-Amerika seolah mendapat sepotong keadilan seperti saat ini," ujar Stewart.

Akibat kejadian itu, kepala kepolisian Atlanta, Erika Shields, memutuskan mundur dari jabatannya.

Massa yang marah membakar gerai restoran Wendy's yang menjadi lokasi peristiwa berdarah itu.


Insiden itu terjadi pada 12 Juli lalu. Saat itu pelayan Wendy's menghubungi polisi pada pukul 22.33 waktu setempat karena mobil yang dikemudikan Brooks berhenti di jalur pesan berjalan.

Saat Brosnan tiba, Brooks terlihat tidur di dalam mobil. Polisi lantas membangunkannya dan meminta dia menepikan mobil itu.

Brosnan lantas memeriksa surat izin mengemudi dan melakukan pemeriksaan kadar alkohol terhadap Brooks karena dia diduga mabuk. Brosnan juga meminta bantuan dan tak lama kemudian Rolfe tiba.

Menurut Brosnan, Brooks mengaku malam itu dia minum-minuman keras untuk merayakan ulang tahun anak perempuannya.
Dilaporkan setelah melakukan pengujian itu, Rolfe meminta Brooks ikut ke kantor polisi.

Akan tetapi, Brooks meronta dan berontak ketika akan ditahan oleh Rolfe. Dia lantas merebut sebuah pistol kejut listrik milik Rolfe dan kabur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Video CNN]

Rolfe memintanya berhenti, tetapi Brooks berbalik ke belakang dan menodongkan senjata kejut tersebut. Rolfe yang mengejarnya kemudian mencabut senjata api dan melepaskan tiga kali tembakan ke tubuh Brooks.

Seluruh kejadian tersebut terekam dalam kamera pemantau yang dipasang di tubuh para polisi, serta kamera pengawas milik Wendy's serta rekaman sejumlah pelanggan lain yang berada di lokasi kejadian.

(ap/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER