India berencana mengusir sebagian staf kedutaan besar Pakistan di New Delhi setelah menuduh sejumlah pejabat kedubes tersebut menjadi mata-mata terhadap negaranya.
"Mereka (Pakistan) telah terlibat sejumlah aksi spionase dan terus berhubungan dengan organisasi teroris," kata Kementerian Luar Negeri India melalui pernyataan pada Selasa (23/6).
Selain mengusir staf kedubes Pakistan, India juga berencana memulangkan beberapa staf kedutaannya di Islamabad dengan jumlah yang sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merespons hal tersebut, Pakistan membantah tuduhan mata-mata tersebut dan berencana melakukan hal serupa dengan mengusir sejumlah staf kedubes India di Islamabad.
Pakistan menegaskan bahwa seluruh staf kedubesnya di India bersikap patuh pada hukum setempat.
"Sebagai tindakan timbal balik, kami akan mengusir setengah staf dari kedubes India di Islamabad," bunyi pernyataan Kemlu Pakistan.
Baik Pakistan maupun India menuturkan memberikan waktu seminggu agar diplomat-diplomat tersebut angkat kaki dari masing-masing negaranya.
Dilansir The Straits Times, saling usir diplomat memang kerap terjadi antara India-Pakistan, dua negara berkekuatan senjata nuklir yang kerap berselisih. Sebagian besar pengusiran itu juga terkait tuduhan spionase.
Akibat relasi yang tak baik, kedua negara tidak memiliki duta besar tetap dalam beberapa bulan terakhir. Pakistan dan India saling menuduh telah menyiksa dan menahan masing-masing diplomat mereka secara ilegal.
Insiden terbaru bermula ketika India mengusir dua diplomat Pakistan pada 31 Mei lalu. India menuduh kedua diplomat itu memata-matai negaranya hingga sempat menahan mereka.
Pakistan mengutuk aksi India tersebut dengan menegaskan klaim New Delhi itu tidak berdasar.
Bulan lalu, polisi India melepaskan seekor merpati milik seorang nelayan Pakistan setelah sempat menuduh bahwa burung tersebut bagian dari aksi mata-mata Pakistan lantaran terbang melintasi perbatasan Kashmir yang diperebutkan kedua negara.
(rds/evn)