Kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat memasuki laut Karibia dekat lepas pantai Venezuela pada Rabu (15/7).
Ini merupakan kedua kalinya dalam tiga pekan terakhir AS melakukan operasi navigasi yang disebut oleh Venezuela sebagai sebuah aksi provokasi.
"Hari ini, kapal perusak rudal berpemandu Arleigh Burke milik AS, USS Pinckney (DDG 91) memasuki area maritim Venezuela di perairan internasional dalam operasi navigasi di Laut Karibia," kata Komando Selatan AS atau Southcom, Laksamana Craig Faller dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP, Kamis (16/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angkatan Laut AS mengatakan kapal perang itu beroperasi di perairan internasional, di luar yurisdiksi 12 mil di lepas pantai yang diklaim oleh Presiden Nicolas Maduro sebagai milik Venezuela..
"Rezim Maduro tidak secara sah mengklaim kendali berlebihan atas perairan internasional itu, yang membentang tiga mil di luar laut teritorial 12 mil, sebuah klaim yang tidak konsisten dengan hukum internasional," tulis pernyataan tersebut.
Selain kapal perang USS Pinckney, Angkatan Laut AS dan kapal penjaga pantai lainnya berada di Laut Karibia melakukan operasi anti-narkotika.
"Kami akan menggunakan hak kami yang sah secara bebas menavigasi perairan internasional tanpa peduli dengan klaim tersebut," kata Faller.
Sebelumnya pada 23 Juni lalu, kapal perusak milik AS, USS Nitze juga melakukan operasi navigasi yang menentang klaim maritim oleh Venezuela.
Di awal 2020, seorang juru bicara mengatakan kepada AFP bahwa operasi serupa juga dilakukan pada Januari lalu. Pada Mei lalu kapal tanker Iran yang membawa bensin dan produk turun minyak lainnya tiba di Venezuela. Tanker-tanker Iran tersebut berhasil melewati kapal perang AS di lepas pantai Venezuela yang berusaha menghalaunya.
AS diketahui memutuskan hubungan diplomatik dengan Venezuela pada 2019 saat Trump dan Maduro saling kecam soal situasi krisis politik dan ekonomi di Venezuela.
Trump tak mengakui pemerintahan Maduro. Sebaliknya ia mengakui tokoh oposisi Juan Guaido sebagai presiden interim Venezuela.
(afp/evn)