Tersangka Penembak Anak Hakim di AS Ditemukan Tewas

CNN Indonesia
Rabu, 22 Jul 2020 01:11 WIB
Seorang advokat AS, Roy Den Hollander, yang dicurigai menjadi pelaku penembakan anak seorang hakim dilaporkan tewas bunuh diri.
Ilustrasi jenazah. Seorang advokat AS, Roy Den Hollander, yang dicurigai menjadi pelaku penembakan yang menewaskan anak seorang hakim dilaporkan tewas bunuh diri.(Istockphoto/aradaphotography)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang advokat di Amerika Serikat, Roy Den Hollander, yang dicurigai menjadi pelaku penembakan yang menewaskan anak seorang hakim di New Jersey dilaporkan ditemukan meninggal di kediamannya diduga akibat bunuh diri.

Seperti dilansir Associated Press, Selasa (21/7), petugas Biro Penyelidik Federal AS (FBI) yang menangani kasus itu menemukan Hollander meninggal di rumahnya di kota Catskill, Sullivan County, New York. Namun, mereka tidak menjelaskan secara rinci tentang situasi di lokasi kejadian.

Sumber FBI mengatakan kepada Associated Press bahwa Hollander adalah satu-satunya orang yang dicurigai menjadi pelaku penembakan yang menewaskan Daniel Anderl (20), yang merupakan anak dari Hakim Esther Salas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Insiden itu terjadi di rumah Salas di North Brunswick, New Jersey, pada Senin kemarin. Saat itu, suami Salas, Mark Anderl, juga ditembak oleh pelaku dan saat ini dilaporkan kritis.

Salas selamat karena saat kejadian tengah berada di ruang bawah tanah. Hollander diduga menyamar sebagai kurir perusahaan jasa logistik FedEx, dan kemudian menembak Mark dan Daniel. Namun, diduga sasaran utamanya adalah Salas.

Agen FBI juga menemukan sejumlah data mengenai seorang hakim yang bertugas di pengadilan New York, Janet DiFiore, di kediaman Hollander.

Belum diketahui motif penembakan terhadap keluarga Salas. Namun, Hollander sempat mengunggah tulisan secara daring yang isinya mencemooh latar belakang Salas sebagai imigran peranakan Meksiko dan Kuba.

Hollander di masa lalu juga dikenal sebagai advokat yang menentang gagasan emansipasi perempuan.

Salas saat ini dilaporkan tengah menangani sejumlah kasus kelas kakap. Yakni gugatan para investor Deutsche Bank yang menyatakan lembaga itu gagal menerapkan kebijakan anti-pencucian uang. Bahkan, salah satu nasabah Deutsche Bank adalah mendiang pengusaha yang terlibat kasus pelecehan seksual, Jeffrey Epstein.

DISCLAIMER BUNUH DIRI
(ayp/associated press/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER