Kelompok Taliban menuduh pasukan Afghanistan kembali menangkap para pemberontak yang telah dibebaskan pada Minggu (26/7) kemarin.
Proses pembebasan itu dimaksudkan sebagai bagian dari pertukaran tahanan untuk memulai perundingan damai.
Mereka mengatakan Direktorat Keamanan Nasional (NDS) Afghanistan telah menahan sejumlah pemberontak yang dibebaskan di bawah program pertukaran tahanan. Mereka memperingatkan pemerintah Afghanistan akan "memikul tanggung jawab dari konsekuensi atas tindakannya".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka terus-menerus digerebek, ditahan, dan ditempatkan di belakang mistar oleh NDS dari Kabul," kata juru bicara politik Taliban, Suhail Shaheen melalui Twitter.
Dilansir AFP, Senin (27/7), juru bicara Dewan Keamanan Nasional Afghanistan, Javid Faisal mengatakan klaim Taliban keliru.
"Ini cara mereka menyabot upaya perdamaian dan pembicaraan damai yang harus dimulai," katanya kepada AFP.
Pertukaran tahanan menjadi batu sandungan utama untuk membuat pemerintah Afghanistan dan Taliban memulai pembicaraan damai.
Di bawah kesepakatan antara Amerika Serikat dan Taliban, pemerintah Afghanistan seharusnya membebaskan lima ribu tahanan pemberontak, sementara Taliban membebaskan seribu tahanan pemerintah.
Semula pembicaraan damai seharusnya dimulai pada 10 Maret, tapi terlewat akibat kekacauan politik di Kabul dan terhentinya pertukaran tahanan.
Dalam beberapa bulan sejak itu, tingkat kekerasan melonjak di seluruh Afghanistan, di mana Taliban hampir setiap hari melakukan serangan terhadap pasukan keamanan.
Sebelumnya pada Sabtu, Faisal mengatakan bahwa Taliban telah membunuh 46 warga sipil di lebih dari 400 aksi teror dalam sepekan terakhir.
"Perdamaian membutuhkan komitmen dan kemauan, (tapi) itu tidak terlihat dari tindakan Taliban," katanya di Twitter.
Sementara itu Kementerian Luar Negeri AS mengatakan utusan yang memimpin perundingan dengan Taliban, Zalmay Khalilzad, akan kembali ke kawasan itu untuk "mendesak penyelesaian masalah-masalah yang tersisa sebelum perundingan intra-Afghanistan".
"Meskipun kemajuan signifikan telah dibuat pada pertukaran tahanan, masalah ini membutuhkan upaya lebih untuk diselesaikan sepenuhnya," kata departemen itu dalam sebuah pernyataan.
Khalilzad akan mengunjungi Biro Politik Taliban di Doha, Qatar, serta Kabul dan Islamabad, Pakistan, sebelum menuju ke Eropa untuk memberi pengarahan singkat kepada Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
(afp/ayp)