Menteri Kehakiman Selandia Baru Andrew Little mengatakan saat ini tengah menghadapi gelombang serangan siber (cyber attack) skala massif yang menargetkan semua layanan. Sejumlah layanan yang diserang antara lain pasar saham hingga layanan cuaca.
Little mengatakan telah diberitahu bahwa volume data yang digunakan oleh para pelaku belum pernah terjadi sebelumnya. Aksi serangan siber kali ini merupakan yang terbesar yang pernah terjadi di Selandia Baru.
Badan mata-mata asing Selandia Baru, Biro keamanan Komunikasi Pemerintah yang membantu proses penyelidikan berupaya melindungi perusahaan yang menjadi sasaran aksi serangan siber.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekan lalu, serangan siber yang terjadi selama empat hari sempat menghentikan aktivitas perdagangan saham hingga beberapa jam. NZX mengatakan penghentian perdagangan saham dilakukan untuk menjaga integritas saham karena serangan siber.
Penghentian perdagangan saham diyakini juga membuat para penyerang hanya menemukan sedikit celah pada operasional pasar saham.
"(Serangan) itu memotivasi mereka melanjutkan serangan ke organisasi lain (di luar pasar saham)," kata Little seperti mengutip dari Associated Press.
Little mengatakan pemerintah Negeri Kiwi saat ini kesulitan melacak pelaku serangan yang terjadi selama beberapa pekan terakhir yang diarahkan melalui ribuan perangkat komputer.
Menurutnya, satu jalur investigasi yakni melalui surel yang dikirim ke orang-orang di beberapa organisasi yang ditargetkan untuk meminta tebusan sebagai imbalan untuk menghentikan serangan. Akan tetapi, Little mengingatkan warga yang menerima surel tersebut tidak mentransfer sejumlah uang yang diminta pelaku.
Ia mengatakan bahwa serangan itu merupakan peringatan bagi semua perusahaan dan organisasi yang berhubungan dengan pelanggan.
Hanya beberapa organisasi yang menjadi sasaran peretasan pada satu waktu. Sebagain besar mampu menangkis serangan yang terjadi ke situs mereka hingga memberikan optimisme negara bisa mengatasi gelombang serangan siber tersebut.
(evn)