Selandia Baru tetap memberlakukan serangkaian pembatasan aktivitas warga hingga pertengahan September untuk mencegah penyebaran virus corona.
Pembatasan ini tetap diberlakukan kendati aturan lockdown telah dicabut pada akhir 29 Agustus lalu.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan Auckland, pusat penyebaran corona masih berada dalam status siaga 2,5. Warga dilarang melakukan pertemuan lebih dari 10 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Respons ekonomi terbaik tetap merupakan respons kesehatan yang kuat. Jika kami melakukannya dengan benar, kami pada akhirnya akan melepaskan pembatasan lebih cepat dan mengurangi risiko penularan baru," kata Ardern dalam konferensi pers, Jumat (4/9).
Mengutip Channel News Asia, kota selain Auckland saat ini berada di bawah level siaga 2. Dengan kata lain, warga yang berada di luar kota Auckland dibolehkan melakukan pertemuan tidak lebih dari 100 orang.
Ardern mengatakan akan meninjau ulang aturan pembatasan ini pada 14 September mendatang.
Dalam waktu 24 jam terakhir Selandia Baru melaporkan lima kasus baru Covid-19, tiga diantaranya merupakan penularan lokal dan dua kasus impor di fasilitas isolasi yang dikelola pemerintah.
Dicabutnya status lockdown kota Auckland diiringi dengan dibukanya kembali sekolah. Keputusan untuk membuka kembali sekolah dilakukan setelah pemerintah yakin telah mengendalikan gelombang kedua pandemi virus corona.
Tak hanya itu, pemerintah juga telah mengizinkan warga Auckland beraktivitas keluar rumah dengan mewajibkan penggunaan masker di transportasi umum secara nasional.
Lockdown di Auckland dimulai pada 12 Agustus setelah empat kasus terdeteksi di kota berpenduduk 1,5 juta jiwa itu. Temuan tersebut mengakhiri masa 102 hari Selandia Baru bebas dari virus.
Klaster itu kemudian telah berkembang menjadi 141 kasus, dengan empat infeksi baru dilaporkan pada Senin. Jumlah ini menjadi angka terbesar yang tercatat di Selandia Baru.
Berdasarkan data statistik Worldometer, hingga Jumat (4/9) Selandia Baru memiliki 1.764 kasus virus corona dan 22 kematian.
(evn)