Seorang ilmuwan yang ikut mengembangkan racun saraf Novichok, Will Mirzyanov, menyampaikan permintaan maaf kepada tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, setelah sempat koma karena diduga diracun dengan zat tersebut.
Will merupakan ilmuwan pertama yang mengungkap perkembangan Novichok.
Melansir AFP, Senin (21/9), dalam wawancara dengan stasiun televisi Rusia, Rain (Dohzd), pada Sabtu (19/9) malam waktu setempat, Will mengatakan bahwa dia ingin meminta maaf kepada Navalny.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, pemerintah Jerman menyatakan lelaki berusia 44 tahun itu menunjukkan bukti telah keracunan Novichok.
"Saya terlibat dalam pekerjaan kriminal ini karena perkembangan zat ini, saya meminta maaf kepada Navalny," ujar Will yang menetap di Amerika Serikat sejak 1995.
Navalny dilaporkan keracunan zat kimia berbahaya tersebut pada 20 Agustus lalu, dalam penerbangan dari Kota Tomsk, Siberia, menuju Moskow. Dia pingsan di atas pesawat dan memaksa pilot mendarat darurat di kota Omsk.
Saat itu Navalny dilarikan ke rumah sakit setempat. Namun, dokter yang merawatnya membantah menemukan kandungan racun di tubuh Navalny.
Keluarga lantas menerbangkan Navalny ke Jerman dalam kondisi koma.
Dia menunjukkan gejala seperti ketidakmampuan untuk berbicara.
![]() |
Dokter di Jerman mengatakan Navalny diracun menggunakan zat saraf yang dibuat di era Uni Soviet, Novichok. Namun di sisi lain, pemerintah Rusia membantah tuduhan bahwa mereka terlibat dalam kejadian itu, dengan mengatakan bahwa tidak melihat bukti tersebut.
Navalny kini dilaporkan sudah siuman. Pada 19 September, dalam sebuah foto Navalny terlihat berjalan menuruni tangga.
Dia mengunggah foto tersebut di akun Instagram-nya dan menulis bahwa itu merupakan caranya untuk pulih.
"Sudah jelas, meskipun jalan masih panjang," tulisnya.
Dia menambahkan, sampai saat ini kakinya masih gemetar saat berdiri dan berjalan. Dia juga mengatakan masih kesulitan menaiki tangga.
Selain itu, Navalny mengatakan bahwa dia masih kesulitan menuangkan air ke gelas atau menggunakan telepon.
Navalny adalah salah satu aktivis yang terkenal sebagai pengkritik terbesar Presiden Rusia, Vladimir Putin. Advokat itu membeberkan sejumlah bukti bahwa rezim pemerintah Rusia sarat dengan tindakan korupsi.
(ans/ayp)