Saudara laki-laki dari pejabat Korea Selatan yang ditembak mati oleh Korea Utara pekan lalu, menegaskan bahwa mendiang saudaranya bukan pembelot pemerintah.
Pernyataan itu disampaikan untuk menyangkal penyelidikan awal penjaga pantai yang mengatakan telah mengesampingkan kemungkinan upaya bunuh diri atau terjatuh secara tidak sengaja dari kapal. Pejabat yang diidentifikasi sebagai Lee itu diduga memiliki hutang judi yang sangat besar.
Tapi saudara laki-lakinya, Lee Rae-jin, membantah temuan tersebut. Dia mengatakan bahwa saudaranya tidak menunjukkan tanda-tanda rencana untuk membelot dan saudaranya bangga dengan pekerjaannya.
"Mereka terus mengungkit masalah keluarga dan hutang saudara laki-laki saya," ujar Rae-jin saat konferensi pers dengan koresponden asing di Seoul, Selasa (29/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berbicara dengannya dua hari sebelum kematiannya dan dia tidak pernah menyebutkan atau memberikan tanda-tanda untuk membelot," lanjutnya.
Dalam konferensi pers sebelumnya, penjaga pantai mengatakan penyelidikan menunjukkan Lee melompat dari kapal secara sukarela menuju Korea Utara.
"Beberapa keadaan di mana dia menyatakan niatnya untuk membelot ke Korea Utara juga telah dikonfirmasi," kata seorang perwira senior penjaga pantai kepada wartawan.
Mengutip AFP, dia menambahkan kemungkinan bahwa pejabat tersebut mencoba bunuh diri "sangat rendah" karena dia memakai jaket pelampung. Petugas itu menuturkan Lee memiliki utang sekitar 330 juta won atau sekitar Rp4,1 miliar, mayoritas utang berasal dari judi.
Bagaimana pun, Lee Rae-jin bersikeras bahwa saudara kandungnya telah "mengabdikan" diri sebagai pegawai negeri. Rae-jin mencatat saudaranya pernah menolak tawarannya untuk membantu bisnisnya.
Rae-jin juga memohon kepada Pyongyang untuk mengembalikan jenazah saudaranya.
"Saya dengan sungguh-sungguh memohon kepada Pemimpin Kim Jong-un dari Korea Utara untuk mengembalikan (jenazah) saudara saya," ujarnya.
Saat ini, penjaga pantai dan angkatan laut Korsel sedang mencari jenazah Lee setelah Pyongyang mengatakan tentaranya hanya membakar pelampung yang Lee kenakan.
Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un merilis permintaan maaf atas insinde penembakan yang digambarkannya sebagai pembunuhan "tak terduga dan memalukan" terhadap pejabat Korsel tersebut.
Mengutip sumber intelijen, Seoul mengatakan pejabat itu ditemukan terapung oleh pasukan Korea Utara yang sempat menginterogasinya di dalam air, sesaat sebelum menembaknya dan membakar tubuhnya sebagai pencegahan terhadap virus corona.
Korsel telah menuntut penyelidikan kepada Korut atas penembakan itu, namun Pyongyang tetap bungkam atas permintaan tersebut. Kemudian pada Minggu, Korut mengatakan mereka akan mencari sendiri jenazah Lee.