Sudan Sepakat Normalisasi Hubungan dengan Israel

AFP | CNN Indonesia
Sabtu, 24 Okt 2020 01:01 WIB
Sudan pada Jumat (23/10) menyatakan sepakat untuk berdamai dan menormalisasi hubungan dengan Israel.
PM Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: ABIR SULTAN / POOL / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sudan menyatakan sepakat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel pada Jumat (23/10). Kesepakatan tersebut diumumkan oleh Presiden Donald Trump di Gedung Putih.

Trump dari Ruang Oval, Gedung Putih mengatakan kesepakatan damai muncul setelah ia bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan PM Sudan Abdalla Hamdok dan PM sipil Sudan Abdel Fattah al-Burhan melakukan pertemuan.

"Ini benar-benar mengubah kawasan. Ini mengubah kehidupan masyarakat kita menjadi lebih baik dan memungkinkan kita untuk fokus pada tugas membangun negara kita, membangun masa depan kita," kata Netanyahu melalui speaker telepon di Gedung Putih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini Khartoum mengatakan ya untuk perdamaian dengan Israel, ya untuk pengakuan Israel dan ya untuk normalisasi hubungan dengan Israel," katanya dalam pernyataan berbahasa Ibrani kepada AFP.

Pengumuman damai ini sekaligus mengakhiri permusuhan panjang antara Sudan dan Israel selama lebih dari satu dekade terakhir.

"Sudah dan Israel sepakat untuk menormalisasi kembali hubungan mereka, untuk mengakhiri agresi di antara mereka," kata TV pemerintah Sudan, membacakan pernyataan bersama Israel dan AS.

Dalam cuitannya, Trump menyebut kesepakatan normalisasi hubungan kali ini sebagai sebuah kemenangan besar bagi AS dan perdamaian dunia.

Mengutip AFP, Sudan dan Israel mengatakan delegasi mereka akan melakukan pertemuan dalam beberapa pekan mendatang untuk merundingkan kesepakatan kerja sama termasuk di bidang pertanian, penerbangan, dan migrasi.

"Para pemimpin setuju untuk normalisasi hubungan antara Sudan dan Israel dan untuk mengakhiri perang antara negara mereka," tulis pernyataan tersebut tanpa menetapkan tanggal pertemuan yang dimaksud.

Kesepakatan ini sekaligus membuat Sudan, negara miskin yang dilanda konflik berkepanjangan keluar dari daftar hitam terorisme AS.

Hamdok menyampaikan terima kasih kepada Trump tanpa menyebutkan pengakuan atas Israel.

"Keputusan ini akan membuka lebar pintu bagi kembalinya Sudan yang layak ke komunitas internasional dan sektor keuangan dan perbankan global, serta investasi regional dan internasional," kata kantor Hamdok dalam sebuah pernyataan.

Di sisi lain, tv Sudan mengatakan bahwa Sudan sebenarnya tidak setuju untuk mengakhiri perang dan melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

(evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER