Jam malam diberlakukan di Kota Philadelphia, Amerika Serikat usai terjadi penembakan oleh polisi terhadap warga kulit hitam. Penembakan itu memantik demonstrasi besar-besaran.
Mengutip AFP, jam malam berlaku pada Kamis (29/10) mulai pukul 21.00 hingga 06.00 waktu setempat. Jam malam berlaku atas pertimbangan keamanan. Masyarakat tidak boleh berkegiatan di luar rumah dalam rentang waktu tersebut.
Sebelumnya, anggota polisi menembak mati pria kulit hitam warga Philadelphia bernama Walter Wallace yang berusia 27 tahun. Kejadian itu memantik gelombang protes sejak Senin (26/10) hingga Selasa (27/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AFP melaporkan ada dua petugas kepolisian yang dilaporkan menembak Wallace sekitar pukul 16.00 waktu setempat. Wallace ditembak lantaran menolak menjatuhkan pisau yang dipegangnya.
Menurut Associated Press, polisi meminta itu karena Wallace mengarahkan pisaunya kepada mereka. Hingga kemudian penembakan terjadi.
Juru Bicara Polisi, Tanya Little mengatakan Wallace sempat coba melawan petugas yang coba menjatuhkannya ke tanah. Polisi kemudian menembaknya beberapa kali, mengenai bahu dan dada Wallace.
Kejadian itu sontak jadi pembicaraan dan memantik gelombang protes. Ratusan orang turun ke jalan berdemonstrasi dan menjarah sejumlah tempat perbelanjaan pada Selasa (27/10).
Departemen kepolisian memperingatkan di Twitter bahwa "kerumunan besar" dengan estimasi masa 1.000 orang sedang menjarah pusat bisnis di daerah Castor dan Aramingo. Polisi meminta warga untuk menghindari daerah tersebut.
Rekaman dari helikopter menunjukkan orang-orang membobol dan menjarah toko Foot Locker dan bisnis lain.