Pemerintah Inggris mengumumkan penambahan anggaran untuk memperkuat pertahanan di sejumlah bidang seperti siber, kecerdasan buatan (AI), dan akan mendirikan Pusat Komando Pertahanan Luar Angkasa.
Akan tetapi, pengumuman itu dilakukan di tengah-tengah situasi kemelut lonjakan kasus virus corona (Covid-19), lesunya perekonomian akibat dampak Covid-19 hingga menjelang perpisahan Inggris dengan Uni Eropa pada 1 Januari 2021.
Seperti dilansir CNN, Kamis (19/11), pengumuman penambahan anggaran pertahanan itu langsung disampaikan oleh Perdana Menteri Boris Johnson. Jumlah anggaran yang akan digelontorkan mencapai US$28 miliar atau sekitar Rp310 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengambil keputusan ini di tengah pandemi karena pertahanan harus diutamakan," kata Johnson.
"Situasi dunia saat ini sangat berbahaya dan persaingan semakin ketat dari sejak era Perang Dingin, dan Inggris harus belajar dari sejarah dan terus mendukung para sekutu. Untuk mencapai hal itu, kami harus memutakhirkan kemampuan di segala bidang," ujar Johnson.
Menurut sumber CNN, mereka cukup terkejut dengan keputusan pemerintah Inggris menyetujui penambahan anggaran pertahanan. Sebab, hal itu selama ini menjadi perdebatan sengit apalagi di era pandemi dan lesunya situasi perekonomian.
Pemerintah Inggris menyatakan penambahan anggaran itu untuk menambah kemampuan pertahanan siber dan antariksa, serta peremajaan sejumlah alat utama sistem persenjataan.
"Untuk mendukung pengembangan, Perdana Menteri juga akan mengumumkan penambahan lembaga baru yang menangani kecerdasan buatan, pembentukan Pasukan Siber Nasional untuk melindungi rakyat kita dari marabahaya, dan lembaga 'Komando Antariksa', yang akan meluncurkan roket buatan dalam negeri yang pertama pada 2022," demikian isi pernyataan Kementerian Pertahanan Inggris.
Menurut sumber, anggaran itu akan membuat angkatan bersenjata Inggris mengembangkan dan memperkuat pertahanan siber.
"Akan ada banyak perkembangan teknologi baru di ranah siber dan antariksa, tetapi hal ini akan membuat bisa mempertahankan pertahanan di darat, laut dan udara, dengan fokus utama di bidang kelautan," kata sumber itu.
Sumber itu menambahkan, dengan penambahan anggaran pertahanan ini, angkatan bersenjata Inggris bisa menambah sejumlah alutsista seperti kapal induk, fregat, rudal jelajah baru dan program nuklir.
(ayp/ayp)