Pejabat senior Angkatan Laut Amerika Serikat, Laksamana Muda Michael Studeman, dikabarkan mengunjungi Taiwan diam-diam pada Minggu (22/11).
Sumber CNN menuturkan Studeman merupakan pejabat tinggi intelijen militer di Unit Komando AS di Indo-Pasifik (US Indo-Pacific Command).
Lawatan Studeman diperkirakan dilakukan demi memperkuat relasi AS-Taiwan, menyusul masa transisi pemerintahan baru Gedung Putih dari tangan Presiden Donald Trump ke presiden terpilih, Joe Biden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Luar Negeri Taiwan membenarkan lawatan Studeman dan menyambut kunjungan tersebut. Meski begitu, kementerian itu tak menjelaskan detail apa pun soal lawatan Studeman.
Rencana kunjungan Studeman juga "tidak dipublikasikan" Kemlu Taiwan sebelumnya.
China kerap memboikot relasi Taiwan dan negara lain dengan mengancam akan memutus hubungan diplomatiknya dengan negara tersebut sebab Beijing menganggap Taipei sebagai negara pembangkang yang ingin memisahkan diri.
Meski tak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan, di bawah pemerintahan Trump AS terus memperkuat relasi Taipei.
Dalam 12 bulan terakhir, AS telah mengesahkan penjualan senjata senilai miliaran dolar kepada Taiwan. Menteri Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat, Alex Azar, juga sempat mengunjungi Taiwan pada Agustus lalu.
Azar menjadi pejabat tinggi AS pertama yang mengunjungi Taiwan.
Pada Jumat pekan lalu, juru bicara Kemlu China Zhao Lijian mengatakan Beijing "menentang segala bentuk kunjungan pejabat tinggi AS dan Taiwan".
Menurut Zhao, lawatan pejabat seperti itu dapat membahayakan perdamaian dan stabilitas di kawasan dan juga mengancam kerjasama AS-China.
Pernyataan itu diutarakan Zhao menyusul serangkaian pertemuan tingkat pejabat tinggi AS-Taiwan dalam dialog ekonomi baru dalam beberapa bulan terakhir.
Selama akhir pekan lalu, AS-Taiwan juga menandatangani sejumlah perjanjian kerja sama baru dalam bidang kesehatan, teknologi, dan keamanan.
Pendekatan AS-Taiwan ini berlangsung ketika Gedung Putih di tangan Trump berupaya terus menekan China. AS juga berupaya membangun sekutu anti-China dengan negara-negara di Indo-Pasifik.
"Kemitraan kami dengan Taiwan dalam bidang ekonomi didasari pada komitmen bersama terhadap pasar bebas, aturan hukum, dan transparansi. Kemitraan ini semakin kuat," ucap juru bicara Kemlu AS, Cale Brown, melalui kicauannya di Twitter.
(dea/rds/dea)