AS Kurangi Anjuran Masa Karantina Covid-19 Jadi 10 Hari

CNN Indonesia
Kamis, 03 Des 2020 05:50 WIB
AS mengurangi anjuran masa karantina Covid-19 dari dua pekan jadi sepuluh hari jika merasa terpapar virus corona dan belum dites, tapi tak mengalami gejala.
Ilustrasi. (Istockphoto/LucaLorenzelli)
Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat mengurangi anjuran masa karantina Covid-19 dari dua pekan menjadi sepuluh hari jika merasa terpapar virus corona dan belum dites, tapi tak mengalami gejala.

Ilmuwan dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), Henry Walke, mengatakan bahwa pihaknya akan mengunggah rekomendasi ini di situs resmi kantornya pada Rabu (3/12).

Selain itu,CDC juga akan mengirimkan keputusan rekomendasi ini ke pihak berwenang di tingkat lokal dan nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walke mengatakan bahwa rekomendasi itu juga mencakup saran lain, yaitu jika orang yang terpapar sudah menjalani tes dan ternyata hasilnya negatif, masa karantina bisa dikurangi hingga hanya tujuh hari.

"Mengurangi masa karantina dapat membuat orang lebih mudah menjalaninya, mengurangi kesulitan ekonomi, terutama jika mereka tidak bisa bekerja selama karantina," ujar Walke seperti dikutip AFP.

Ia kemudian berkata, "Kami yakin bahwa jika kami dapat mengurangi beban sedikit, mengakui bahwa rekomendasi ini mungkin lebih berisiko, kita akan mendapat kepuasan lebih besar."

Meski demikian, Walke menekankan bahwa orang yang mengurangi masa karantina menjadi 10 hari tetap punya risiko 1-12 persen menularkan Covid-19.

Orang yang memutuskan untuk mengurangi masa karantina menjadi tujuh hari karena negatif Covid-19 juga masih membawa risiko penularan hingga 5-10 persen.

AS sendiri saat ini masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi dengan 13,8 juta orang. Jumlah kasus di AS juga masih bertambah rata-rata 150 ribu setiap hari.

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER