Vietnam Kembangkan Nanogen, Vaksin Covid-19 Buatan Lokal

CNN Indonesia
Jumat, 11 Des 2020 09:36 WIB
Vietnam mengembangkan vaksin corona mandiri, Nanogen selama enam bulan terakhir sejak kasus pertama Covid-19 dilaporkan pada Maret lalu.
Vietnam mengembangkan vaksin corona, Nanogen. (Foto: iStockphoto/Roop_Dey)
Jakarta, CNN Indonesia --

Vietnam mengungkapkan rencana untuk menjual vaksin virus corona Nanogen Nanocovax yang dikembangkan secara mandiri. Lebih dari 300 staf perusahaan bioteknologi farmasi Nanogen yang berbasis di Ho Chi Minh City bekerja lembur selama lebih dari enam bulan untuk mengembangkan vaksin Covid-19.

Vaksin Nanogen akan menjadi vaksin pertama Covid-19 buatan lokal yang telah mendapat izin untuk diuji coba pada manusia di Vietnam.

Perwakilan perusahaan mengatakan pihaknya mulai meneliti produksi vaksin pada Maret 2020 di tengah merebaknya penyebaran virus corona.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situasi penyebaran virus corona mulai memburuk di awal Maret lantaran banyak warga Vietnam dan warga asing yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Eropa. Situasi itu mendorong pemerintah untuk memberlakukan kampanye menjaga jarak secara nasional selama lebih dari tiga pekan dan menghentikan semua penerbangan internasional.

Dilansir VNExpress, Kamis (10/12), pada Juni, Kementerian Sains dan Teknologi secara resmi meminta Nanogen melaksanakan dua proyek, yakni produksi vaksin dan antibodi pengobatan Covid-19.

Selama lebih dari enam bulan setelah itu, perusahaan melibatkan lebih dari 300 spesialis untuk bekerja tanpa henti mengembangkan vaksin Covid-19. Tahapan dasar dilaporkan telah diselesaikan, meliputi sintesis protein, pemurnian, finalisasi formula yang sudah jadi, uji toksisitas berulang, dan pengujian lainnya pada tikus dan monyet.

Awalnya, perusahaan memiliki dua kandidat vaksin, yakni sub-unit vaksin berdasarkan protein lonjakan SARS-CoV-2 dan vaksin virus seperti partikel (VLP) yang menggunakan teknologi rekombinan.

Tapi untuk mempercepat ketersediaan vaksin, Nanogen memilih untuk memproduksi versi sub-unit, yang produk akhirnya yakni Nanocovax.

Perwakilan Nanogen mengatakan pihaknya telah meneliti dan memproduksi vaksin Nanocovax secara independen.

Ada banyak jenis baru virus corona yang dapat ditemukan di seluruh dunia, varian virus yang bermutasi dengan cepat di Vietnam tapi dinilai tidak begitu mematikan.

"Kami telah menyesuaikan fragmen protein yang cocok dengan jenis (virus) ini untuk menghasilkan tanggapan kekebalan terbaik," kata perwakilan Nanogen.

[Gambas:Video CNN]

Uji coba vaksin pada monyet dan tikus

Nanogen mengatakan pihaknya telah menguji vaksin berkali-kali pada tikus dan monyet dengan hasil yang baik, pihaknya juga dapat menjamin imunogenitas dan tingkat keamanannya.

Pihak perusahaan menegaskan vaksin tersebut memiliki efek samping, tapi tidak signifikan. Beberapa tikus mengalami gatal-gatal dan iritasi ringan di area sekitar penyuntikan selama sekitar setengah jam.

Kendati demikian, tikus-tikus tersebut masih mengalami pertambahan berat badan, nafsu makan, hidup normal, dan tidak menunjukkan gejala keracunan untuk waktu yang lama.

Hasil tes operasi pun menunjukkan bahwa jantung, ginjal, dan paru-paru tikus yang disuntik dengan vaksin Nanocovax semuanya normal tanpa kerusakan apa pun.

Infografis Beda Vaksin Pfizer, Moderna, OxfordFoto: CNNIndonesia/Basith Subastian
Infografis Beda Vaksin Pfizer, Moderna, Oxford

Institut Nasional Higiene dan Epidemiologi mengumumkan hasil tes lanjutan vaksin Nanocovax pada hamster.

Hamster divaksinasi dan dibiarkan terpapar virus corona selama 14 hari. Hasilnya, mereka tidak terinfeksi dan hasil tes cairan paru juga menunjukkan bahwa mereka negatif virus corona. Sedangkan tikus yang tidak divaksinasi dinyatakan positif terjangkit virus corona dan menunjukkan gejala kelelahan.

Sementara itu, uji coba pada manusia diharapkan dimulai pada Kamis (17/12) mendatang.

Kementerian Kesehatan mengatakan perusahaan akan bekerja sama dengan Akademi Medis Militer Vietnam untuk mulai merekrut relawan guna berpartisipasi dalam tahap uji coba.

Percobaan vaksin ke manusia

Selama tahap pertama percobaan vaksin ke manusia, 60 relawan akan dibagi menjadi tiga kelompok kecil, masing-masing menerima tiga dosis vaksin yang berbeda yakni 25 miligram, 50 miligram, dan 75 miligram.

Kementerian Kesehatan pada Rabu (9/12) mengatakan, sebagai langkah keamanan, tiga orang pertama akan divaksinasi dengan 25 mikrogram (mcg) vaksin dan kesehatan mereka akan dinilai 72 jam kemudian. Setelah itu, akan ditentukan dosis dan jumlah peserta untuk sesi pengujian berikutnya.

Semua relawan, selama fase pengujian pertama, akan menerima dua suntikan vaksin intramuskular, berselang 28 hari sejak suntikan pertama.

60 relawan yang terlibat berusia antara 18-60 tahun tanpa menderita penyakit menular atau alergi.

Vietnam berencana memasarkan vaksin Nanogen dengan harga maksimal US$21,62 atau sekitar Rp305 ribu per dosis. Produsen berencana untuk memproduksi massal vaksin Nanogen pada Mei 2021.

Perwakilan perusahaan mengatakan vaksin Nanocovax memiliki harga yang wajar dan terjangkau untuk semua warga Vietnam. Perusahaan juga mencoba untuk memasukkan vaksin tersebut ke dalam daftar obat yang dilindungi oleh asuransi kesehatan.

(ans/evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER