Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengatakan peluang untuk pemberlakuan kembali penguncian wilayah alias lockdown ketiga kalinya untuk negara itu mungkin saja terjadi bila angka kasus Covid-19 terus bertambah.
Negara tersebut kini tengah waspada atas peluang terjadinya lonjakan kasus usai natal.
"Kami tak akan pernah mengecualikan tindakan yang diperlukan untuk melindungi publik," kata Veran kepada media setempat, Journal du Dimanche.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan berarti kami telah membuat keputusan, tetapi kami mengamati situasi dari jam ke jam," lanjutnya.
Prancis kini telah mencatat sekitar 15 ribu kasus baru per hari, dan pada Jumat (25/12), telah dikonfirmasi temuan varian baru virus corona yang baru-baru ini menyerang Inggris.
Pasien tersebut adalah seorang Prancis yang tinggal di Inggris. Dia tak menunjukkan gejala dan mengisolasi diri di rumahnya di Tours, Prancis tengah.
Orang tersebut tiba dari London pada 19 Desember dan menjalani pemeriksaan di rumah sakit pada 21 Desember dan dinyatakan positif mengidap jenis virus yang dikenal sebagai VOC 202012/01.
"Otoritas kesehatan telah melakukan pelacakan kontak untuk para profesional kesehatan yang merawat pasien," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP.
Kontak mereka yang dianggap rentan juga akan diisolasi, kata pernyataan itu.
Selain kasus pertama ini, "hingga saat ini, beberapa sampel positif yang mungkin menunjukkan varian VOC 202012/01 sedang diurutkan" oleh laboratorium spesialis Institut Pasteur nasional, pernyataan itu menambahkan.
Varian baru tersebut, yang dikhawatirkan para ahli lebih menular, memicu 50 negara memberlakukan pembatasan perjalanan terhadap Inggris.
(afp/end)