Pemimpin Gereja Katolik Roma Vatikan, Paus Fransiskus, meminta supaya bentrokan antara aparat keamanan Israel dan warga Palestina di Yerusalem sejak akhir pekan lalu dihentikan.
Dia juga meminta kepada seluruh pihak untuk mencari jalan keluar secara damai dan tidak menggunakan kekerasan.
"Saya berdoa supaya kota itu (Yerusalem) menjadi tempat berkumpul dan bukan penuh dengan kekerasan, tempat di mana orang-orang bisa berdoa dan dalam keadaan damai," kata Paus Fransiskus saat memberikan ceramah di Vatikan, seperti dikutip Vatican News, Senin (10/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya meminta semua pihak mencari jalan keluar bersama, sehingga identitas Kota Suci Yerusalem yang disucikan berbagai agama dan budaya tetap dihormati dan persaudaraan pun tetap terjaga. Kekerasan hanya memicu balasan. Hentikanlah kekerasan," ujar Paus Fransiskus.
Bentrokan di Yerusalem terjadi mulai pekan lalu saat aparat keamanan Israel sempat menutup akses menuju kompleks Masjid Al-Aqsa. Hal itu memicu kemarahan warga Muslim Palestina yang hendak beribadah tarawih dan iktikaf di sepuluh malam terakhir Ramadan.
Akan tetapi, akhirnya aparat Israel membuka kembali akses masuk ke Masjid Al-Aqsa.
Masalah lain yang memicu bentrokan di Yerusalem adalah pemerintah Israel hendak menggusur warga Palestina yang menghuni wilayah Sheikh Jarrah di timur Yerusalem.
Menurut catatan lembaga bantuan kesehatan Bulan Sabit Merah, sebanyak 136 penduduk Palestina terluka dalam bentrokan itu. Sebagian besar mengalami cedera di wajah dan mata akibat dipukul dengan tongkat atau tertembak peluru karet.
(ayp/ayp)