Warga AS Diminta Pertimbangkan Penerbangan ke Israel
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada Kamis (15/5) mendesak warga mempertimbangkan kembali perjalanan ke Israel. Desakan itu disebabkan meningkatnya konflik serta kekerasan antara Israel dan Palestina hampir dalam satu pekan terakhir.
"Pertimbangkan kembali perjalanan ke Israel karena konflik bersenjata dan kerusuhan sipil," tertulis dalam laman resmi Kementerian Luar Negeri AS.
Tak hanya itu, pemerintah AS juga meminta warganya mempertimbangkan kembali perjalanan ke Israel, Tepi Barat, serta Gaza dalam aspek meredam penyebaran Covid-19.
"Berhati-hatilah di Israel terkait Covid-19, pembatasan perjalanan, serta prosedur karantina yang diberlakukan pemerintah Israel."
"Jangan pergi ke Tepi Barat karena Covid-19, pembatasan perjalanan, dan prosedur karantina yang diberlakukan Palestina. Jangan bepergian ke Gaza karena Covid-19, terorisme, kerusuhan sipil, dan konflik bersenjata."
Dalam keterangan resmi tersebut, Kementerian Luar Negeri AS juga menyatakan desakan itu disebabkan serangan roket terus terjadi dari pinggiran Gaza dan wilayah di seluruh Israel Selatan dan Tengah, termasuk Yerusalem.
"Terjadi peningkatan signifikan dan kekerasan di seluruh Israel, seperti perusakan, lemparan batu, pembakaran kendaraan dan serangan terhadap orang lewat. Protes dan kekerasan mungkin terus terjadi dengan sedikit atau tanpa peringatan."
Sejak meningkatnya ketegangan Israel dan Palestina pada Senin (10/5), militan Palestina telah berulang kali menembaki daerah Tel Aviv. Selain itu Ben Gurion, bandara utama Israel, juga menjadi target serangan.
Beberapa maskapai global telah membatalkan penerbangan ke Israel sejak Kamis (13/5) akibat meningkatnya bentrokan militer dan militan Palestina di Gaza.
Delta Airlines membatalkan setidaknya enam penerbangan dari Bandara Internasional John F. Kennedy, New York ke Tel Aviv dan begitu juga sebaliknya. American Airlines dan United Airlines juga telah membatalkan seluruh penerbangan JFk-Tel Aviv hingga Sabtu (15/5).
Oleh sebab itu, United, Delta, dan American Airlines telah memberikan keringanan bagi para penumpang yang hendak pergi ke Tel Aviv atau datang dari Tel Aviv untuk memesan ulang penerbangan lainnya.
Langkah tersebut juga dilakukan beberapa maskapai negara lainnya seperti British Airways dan Lufthansa. Mereka menyatakan akan terus memantau situasi terkini sebelum melakukan penerbangan lagi dari dan ke Tel Aviv.
Sementara itu, Israel telah mengaktifkan bandara cadangan, Ramon, yang terletak di ujung selatan Tel Aviv sebagai tindakan pencegahan terhadap serangan roket dari Gaza.
Militan Hamas di Gaza juga mengaku telah meluncurkan roket ke Bandara Ramon pada Kamis. Tapi, otoritas Bandara Israel mengatakan bahwa tidak ada roket yang mengenai Ramon dan bandara beroperasi seperti biasa.
(chr/fea)