Ratusan Kotak Misteri di China Berisi Anak Anjing Mati

CNN Indonesia
Jumat, 21 Mei 2021 14:14 WIB
Kelompok pembela hak asasi hewan menyita ratusan kotak misteri berisi anak anjing dan kucing di China, beberapa di antaranya sudah mati.
Ilustrasi. (vlaaitje/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kelompok pembela hak asasi hewan menyita ratusan kotak misteri berisi anak anjing dan kucing di China, beberapa di antaranya sudah mati.

Ratusan kotak yang diangkut dalam truk tersebut digerebek pada 3 Mei lalu.

Kelompok pembela hak asasi hewan, Love Home merekam penggerebekan itu di pusat kota Chengdu. Mereka menemukan 156 kotak anak anjing dan anak kucing berusia sebulan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Love Home menggerebek truk milik ZTO EXpress, sebuah perusahaan pengiriman barang dan jasa berbasis di China.

Dikutip dari CNN, foto-foto hasil rekaman kelompok itu menunjukkan kengerian di mana hewan peliharaan menjadi korban atas kegilaan belanja yang sedang tren di China yang disebut "kotak misteri."

Love Home mengatakan banyak hewan mati atau sekarat karena lemas dan kelaparan.

Masih belum diketahui di platform mana hewan-hewan itu dijual, tetapi kelompok itu mengaku telah memantau terminal ZTO terdekat untuk mengetahui kapan hewan-hewan itu akan tiba.

Ketika mereka menggerebek truk, tertera dari label di peti bahwa hewan tersebut dikirim untuk pasar kotak misteri.

Pada 5 Mei, kantor berita pemerintah Xinhua mengecam perlakuan hewan peliharaan sebagai mainan dan menyebut kotak misteri sebagai penodaan kehidupan.

"Baik pembeli dan penjual harus mulai dari hati mereka, memiliki lebih banyak niat baik dan lebih menghormati kehidupan," kata komentar itu.

Setelah penggerebekan, perusahaan pengiriman, ZTO mengeluarkan permintaan maaf atas "kesalahan" tersebut.

"Penyelidikan kami menemukan kumpulan hewan hidup ini dijual secara online dan dikumpulkan dengan melanggar peraturan," kata pernyataan itu.

"Perkembangan industri kurir yang sehat tidak dibangun di atas regulasi yang ketat dan manajemen yang aman, tetapi juga rasa hidup dan nilai yang benar," ucapnya.

ZTO juga mengatakan dalam pernyataannya bahwa fasilitas pengiriman Chengdu akan ditutup, dan perusahaan akan bekerja sama dengan polisi dalam proses penyelidikan.

Sementara itu, otoritas pos Chengdu mengaku telah mendenda ZTO sebesar 80.000 yuan atau sekitar Rp178 juta untuk pelanggaran itu

Menurut Global Times, sepekan setelah penggerebekan di Chengdu, banyak kotak misterius berisi hewan peliharaan ditemukan di Provinsi Jiangsu.

Ketika pihak berwenang berada di lokasi transit ZTO Express di Jiangsu, mereka menemukan 13 kotak hewan. Dari jumlah itu banyak hewan yang sudah mati.

"Bagi masyarakat yang menginginkan hewan peliharaan, harus sadar tidak boleh mengangkut hewan dengan cara yang tidak manusiawi," kata seorang pakar di organisasi non-pemerintah Perlindungan Hewan Dunia (WAP) di China, Evan Sun.

ZTO tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang kasus kedua.

Sebelumnya, Industri pengiriman paket China telah menghadapi skandal penganiayaan. Pada September 2020, setidaknya 5.000 hewan, termasuk anjing, kucing, dan kelinci, ditemukan tewas di sebuah terminal logistik di Provinsi Henan tengah.

Profesor pemasaran dari Universitas Renmin Beijing, Din Ying mengatakan kotak-kotak itu membuat kecanduan, terutama ketika hadiah yang ada di dalamnya merupakan bagian seri dari barang koleksi.

Cara kerja kotak misteri itu yakni, konsumen membeli sebuah kotak kecil berisi hadiah yang tidak diketahui pembeli. Biasanya hadiah itu berupa patung yang bisa menjadi koleksi.

Tren itu telah mengubah kotak menjadi bisnis yang bernilai besar. Pada Desember lalu, pembuat kotak misteri Pop Mart, dalam lelang publik nilai jualnya mencapai $676 juta atau sekitar Rp9,71 triliun.

Sisi Gelap Kotak Misteri

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER