WAWANCARA EKSKLUSIF

Dubes RI Beberkan Cara Korea Utara Tangani Pandemi Corona

CNN Indonesia
Senin, 24 Mei 2021 10:05 WIB
Duta Besar Indonesia di Pyongyang, Berlian Napitupulu, mengakui bahwa Korut memang aman dari infeksi corona.
Ilustrasi. Warga Korea Utara saat memperingati hari lahir Kim Il Sung. (AFP/KIM WON JIN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Korea Utara hingga kini belum mengonfirmasi penularan virus corona meski Covid-19 telah menyebar ke hampir seluruh negara dan menginfeksi lebih dari 165 juta orang di dunia.

Dalam wawancara khusus secara virtual dengan CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu, Duta Besar Indonesia di Pyongyang, Berlian Napitupulu, mengakui bahwa Korut memang aman dari infeksi corona.

Salah satu alasannya, kata Berlian, adalah ketegasan pemerintahan Pemimpin Tertinggi, Kim Jong-un, dalam menangani situasi pandemi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut kutipan wawancara dengan Berlian terkait cara Korut menghadapi pandemi corona.

Sampai saat ini, apakah ada kasus corona yang terkonfirmasi di Korut?

Pada dasarnya Korut aman terkait Covid-19. Sepengetahuan kami, tidak ada korban corona yang terkonfirmasi baik warga setempat atau WNA.

Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih ada di Pyongyang, saya sering bertemu dan beliau juga tidak bisa konfirmasi bahwa ada kasus corona di sini.

Jadi yang kita pegang adalah pernyataan resmi pemerintah setempat.

Bagaimana kondisi dan situasi selama pandemi di Korut?

Pada dasarnya mobilitas warga lokal dan asing dibatasi, tidak ada penerbangan internasional maupun domestik. Untuk pencegahan, ada beberapa langkah yang pemerintah setempat lakukan salah satunya membatasi pergerakan dan melakukan karantina.

Ini yang menonjol. Semua pendatang yang masuk ke negara ini dari pertengahan Januari 2020 itu semua dikarantina selama 1 bulan, termasuk staf diplomatik dan duta besar. Pemerintah setempat mengkarantina sekitar 30 ribu orang saat itu.

Di sini untuk pemeriksaan swab PCR juga terbatas tapi pekan lalu kami baru lakukan PCR. Semua komunitas diplomatik dan warga asing sudah jalani tes PCR bulan lalu.

Soal vaksinasi, sepanjang kami ketahui, belum ada vaksinasi karena mereka masih menunggu vaksin melalui mekanisme kerja sama global untuk pengadaan vaksin, Covax Facility. Tapi Korut belum menerima vaksin sejauh ini dari yang saya tahu.

Bagaimana protokol kesehatan yang diterapkan di pemerintah Korut?

Sejak akhir Januari 2020, Korut segera terapkan keadaan darurat penanggulangan pandemi. Ini berdampak ke berbagai hal karena diterapkan disiplin dan ketat sampai saat ini.

Negara ini paling pertama menutup perbatasan dan menghentikan penerbangan. Seluruh transportasi internasional; dan domestik juga dihentikan. Kita sebagai WNA tidak bisa bebas, ada larangan ke luar kota, termasuk WNA.

Dalam hal protokol kesehatan, negara ini luar biasa ketat. Saya kira ini model menarik. Korut sudah menerapkan lockdown jauh sebelum negara lain melakukannya.

Korut juga menerapkan dengan ketat prokes, sebagai contoh penggunaan masker. Semua orang di sini kalau keluar rumah harus memakai masker, bahkan ketika mengendarai mobil. Dari awal pandemi sudah langsung diterapkan seketat itu.

Cek suhu tubuh dan desinfeksi setiap memasuki pertokoan, restoran, pusat perbelanjaan, ini diterapkan sampai sekarang. Korut juga melarang warga lakukan pertemuan atau kerumunan, awalnya dibatasi maksimal lima orang, sekarang ada pelonggaran menjadi maksimal 10 orang.

Dubes RI Akui Korut Memang Aman dari Corona

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER