Dari Bogota-Jakarta, Berikut Jalur-jalur Sepeda di Kota Dunia

CNN Indonesia
Jumat, 25 Jun 2021 08:06 WIB
Pejalan kaki dan pesepeda melintas di jalur khusus terproteksi lahan hijau dari lalu lintas kendaraan bermotor, Bogota, Kolombia. (AFP/MAURICIO DUENAS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polemik jalur sepeda dengan partisi permanen di Jalan Jenderal Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, menjadi ramai diperdebatkan di Indonesia pada pekan kedua Juni 2021.

Penyebabnya tak lepas dari usul Wakil Ketua Komisi III DPR Sahroni kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membongkar partisi beton di jalur sepeda sepanjang 11,2 kilometer di Sudirman-Thamrin.

"Kami setuju masalah yang permanen itu dibongkar saja," respons Listyo yang juga Ketua Umum PB Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) dalam Rapat Kerja dengan Komisi III DPR, Jakarta, Rabu (16/6).

Meskipun demikian, Listyo menyatakan bahwa Polri masih terus mencari formula yang cocok untuk menggantikan jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-Thamrin.

Polri, kata dia, akan melakukan studi banding ke negara luar dalam waktu dekat. Studi banding dilakukan untuk melihat pengaturan perihal rute sepeda, baik yang digunakan untuk berangkat kerja ataupun berolahraga.

Jadi, bagaimanakah kebijakan jalur sepeda di luar negeri serta penempatannya di jalan raya, CNNIndonesia.com merangkumnya untuk Anda dari negara maju di Eropa, negara adidaya dan negara berkembang di Amerika, hingga wilayah Asia.

1. Barcelona, Spanyol

Selama beberapa tahun terakhir, ibu kota Katalunya ini tengah berevolusi untuk menjadi sebuah kota hijau yang warganya mulai meninggalkan penggunaan kendaraan motor pribadi dan beralih ke moda transportasi umum atau sepeda.

Pemerintah Barcelona mengestimasi terjadi peningkatan berlipat pengguna sepeda untuk aktivitas sehari-hari jadi 12 persen dari jumlah penduduk dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 yakni sekitar 2,9 persen.

Mengutip dari media massa Spanyol, El Pais, Barcelona adalah kota di negara itu yang menambah jalur sepeda paling banyak selama pandemi Covid-19 pada 2020 lalu. Setidaknya 21 kilometer jalur semipermanen, ditambah lagi delapan kilometer di pusat kota yang mengambil sebagian lajur bagi kendaraan bermotor. Alhasil, media itu mencatat setidaknya ada 230 kilometer total jalur sepeda di kota dengan populasi 1,6 juta jiwa itu.

Bentuk jalur sepedanya pun terproteksi terpisah dari jalan untuk kendaraan bermotor atau pedestrian, hingga hanya ditandai cat. Namun, salah satu yang menjadi sorotan terkait meluasnya jalur sepeda di Barcelona adalah perhitungan keselamatan di tiap persimpangan atau yang bersinggungan antara pesepeda dengan kendaraan bermotor atau pejalan kaki.

Jalur sepeda di Spanyol juga dilengkapi lampu pengendali lalu lintas khusus moda transportasi gowes tersebut. (iStockphoto/VTT Studio)

2. Amsterdam, Belanda

Ibu kota negara Belanda ini dianggap sebagai salah satu kota paling ramah pesepeda di dunia. Perkembangan budaya bersepeda di kota dam ini telah berlangsung sejak dekade 1970an hingga kini. Mengutip dari situs lokal Amsterdam setidaknya di sana ada sekitar total 515 kilometer jalur yang memang didekasikan khusus bagi para pesepeda.

Ekspansi-ekspansi jalur sepeda di sana disebutkan terus berkembang karena makin banyaknya warga yang memang berminat menggowes untuk aktivitas keseharian mereka. Selain itu, pemerintah kota pun mendesain ulang persimpangan-persimpangan utama untuk memastikan keselamatan warga--baik pengguna kendaraan bermotor, pesepeda, hingga pejalan kaki.

Bentuk yang membedakan jalur-jalur itu pun beragam, dari mulai yang dengan proteksi pemisah khusus hingga yang hanya dibedakan cat atau tanda khusus di permukaan jalan.

Pekerjaan rumah terbesar pemerintah kota berpopulasi 17,1 juta di mana hampir seperempat di antaranya bersepeda setiap hari, seperti dikutip dari kantor berita Dutch News, adalah mengatur soal penggunaan sepeda listrik, helm, hingga parkir. Mengutip dari Reuters, pada 2020 lalu, pemerintah Amsterdam memindahkan sekitar 24 ribu sepeda yang terbengkalai, dan sekitar 40 ribu disita karena pelanggaran parkir.

Salah satu jalur sepeda di Amsterdam, Belanda. (iStockphoto/tunart)

3. London, Inggris

Dalam sebuah survey beberapa waktu lalu, 28 persen penduduk dewasa di Inggris bersepeda setidaknya kurang dari sekali dalam sebulan. Namun, terjadi peningkatan jadi 25 persen penduduk yang berkomuter menggunakan sepeda. Hal itu membuat pemerintah pun mempersiapkan infrastruktur yang aman dan nyaman bagi pesepeda.

Mengutip dari situs pemerintah kota, Wali Kota London, Sadiq Khan telah mewujudkan 360 kilometer kualitas tinggi atas jaminan keselamatan pada periode pertama kepemimpinannya. Salah satunya jalur sepeda terproteksi di Mansell Street.

"Saya ingin sekali membangun London yang lebih baik setelah pandemi-- kota yang lebih hijau dan lebih sehat di mana akan mudah dan aman untuk berjalan dan bersepeda," ujar Khan.

Duta Besar RI untuk Inggris Raya Desra Percaya pun mengapresiasi mengenai dukungan pemerintah di negara tersebut kepada komuter bersepeda.

"Rutenya sangat enak. London sangat mendukung bersepeda, ada jalur khusus, kita bisa naik sepeda dengan aman," kata Desra usai bersepeda di Minggu pagi (Sunmori) di London, seperti dikutip dari Antara, 21 Juni 2021.

Salah satu jalur khusus sepeda yang terproteksi dari jalur lalu lintas kendaraan bermotor di pusat kota London, Inggris, 16 Mei 2020. (AFP/JUSTIN TALLIS)

4. Strasbourg, Prancis

Dengan total sekitar 600 kilometer jalur sepeda, Strasbourg disebut sebagai kota paling ramah pesepeda di Prancis, dan yang keempat di Eropa.

Kultur bersepeda terbilang tinggi di kota tersebut, di mana sekitar 16 persen pekerja di sana berkomuter untuk bekerja dengan menggunakan sepeda. Tak heran, bukan pemandangan aneh di sana bila anda melihat pesepeda berseliweran di kota tersebut.

Selain itu, kultur bersepeda pun telah membuka ruang usaha berbagi sepeda di kota tersebut atau Velhop. Apakah anda warga atau pelancong? Tak kurang dari 6.000 sepeda bisa dipakai dari stasiun servis mandiri, atau rental.

Seperti juga di tiga kota sebelumnya, jalur sepeda di Strasbourg pun terdiri atas berbagai bentuk dari mulai hanya ditandai warna cat pada permukaan jalan, hingga yang terproteksi dari kendaraan bermotor, maupun terpisah dari pedestrian.

Warga menggowes di jalur khusus sepeda yang terpisah dari jalur lalu lintas umum di Strasbourg, Prancis, 15 September 2019. (istockphoto./olrat)

5. Roma, Italia

Italia memang identik dengan kendaraan bermotor autentik, Vespa hingga Fiat. Namun, ketika pandemi global Covid-19 melanda, sepeda untuk aktivitas sehari-hari makin naik kelas di sana. Salah satunya di ibu kota Italia, Roma.

Seperti dilansir Reuters, tahun lalu, Wali Kota Roma Virginia Raggi mengumumkan bakal membangun lagi total 150 kilometer jalur sepeda yang baru. Lebih dari seratus kilometer itu akan menambah total jalur yang sudah ada yakni sekitar 250 kilometer. Itu akan membuat Roma makin mendekati target awal yakni 500 juta kilometer jalur sepeda.

Bentuk jalur sepedanya pun berbeda-beda, termasuk yang hanya ditandai cat pada permukaan jalan tanpa proteksi atau pembatas dengan jalur yang dilewati mobil.

Warga melintas di jalur khusus sepeda di Roma, Italia. (AFP PHOTO / Andreas SOLARO)

Jalur Sepeda di Amerika Latin hingga Asia


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :