1BestariNet, Program Belajar Daring Malaysia Berujung Kisruh

CNN Indonesia
Rabu, 04 Agu 2021 16:54 WIB
Malaysia menggagas program belajar daring dan pengadaan perangkat TIK, 1BestariNet, tetapi dihentikan karena tidak sesuai harapan.
Ilustrasi. (Picjumbo)

Secara gagasan, tujuan 1BestariNet lainnya adalah menyediakan sistem belajar terbuka sehingga orang tua dapat memeriksa perkembangan belajar anak setiap waktu. Dengan sistem e-learning, orang tua dapat memantau kegiatan anak-anak di sekolah terutama terkait tugas dan nilai.

Bagi guru, e-learning memberikan kesempatan pada para pengajar membuat konten digital yang bisa menunjang belajar mengajar. Namun, hasil survei memperlihatkan penggunaan metode e-learning di antara siswa, guru, dan orang tua sangat rendah, yakni kurang dari lima persen siswa yang menggunakan fasilitas elektronik dalam belajar.

Orang tua pelajar merasa komputer hanya dipakai anak-anak mereka untuk menjelajahi Internet dan bukan buat belajar. Sedangkan para guru menganggap penggunaan e-learning hanya membuang waktu saat mengajar dan menambah beban kerja karena tak semua tenaga pendidik memiliki pengetahuan yang sama dalam menggunakan perangkat TIK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 2018, Kemendikbud Malaysia didesak melakukan evaluasi secara lengkap terhadap efektivitas proyek 1BestariNet tahap kedua, setelah pada tahap pertama dianggap gagal.

Menurut Laporan Auditor Jenderal pada 2018, penggunaan e-learning di sekolah-sekolah tidak komprehensif dan sangat rendah.

"Penerapannya masih sebatas di laboratorium dan jam sekolah, dan juga belum ada penyampaian informasi yang efektif kepada orang tua tentang manfaat belajar virtual bagi perkembangan pendidikan anak-anaknya," bunyi laporan tersebut seperti dikutip Malaysia Kini.

Menurut audit yang dilakukan dari Oktober 2018 hingga Maret 2019, 3.698 dari 10.185 sekolah tidak pernah mencapai target penggunaan virtual e-learning. Sementara itu, hanya 0,8 persen dari 423.566 guru yang membuat konten di halaman pembelajaran dan dipublikasikan di Frog Store, platform e-learning Kemendikbud Malaysia.

Pada 30 Juni 2019, kontrak kerja antara 1BestariNet dan Kemendikbud Malaysia berakhir. Program belajar daring itu tetap berjalan tetapi penyedia layanan Internet berganti kepada tiga perusahaan yakni Telekom Malaysia Berhad, Celcom Axiata Berhad dan Maxis Broadband Sdn. Bhd., seperti dilansir Malay Mail.

Selain itu, sekolah-sekolah juga beralih menggunakan ke Google Classroom sebagai sarana pembelajaran daring dari Frog VLE.

Menurut Menteri Senior Mohd Radzi Jidin mereka memutuskan tidak memperpanjang kontrak 1BestariNet dengan YTL Communications karena program itu menghabiskan anggaran jutaan ringgit.

Walau demikian, YTL Communications tetap melanjutkan menyediakan layanan sarana belajar daring tanpa biaya.

(rds/ayp)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER