Pakar penyakit menular terkemuka AS, Anthony Fauci mengatakan orang yang memilih tidak divaksin meningkatkan kemungkinan munculnya varian virus corona lain yang lebih agresif dan lebih meluas daripada varian Delta.
"Jika tak menghancurkan wabah tersebut hingga mendapat proporsi populasi yang luar biasa dalam hal vaksinasi, maka yang terjadi adalah virus terus meluas sepanjang musim gugur hingga musim dingin," ujar Fauci.
Menurut laporan CNN, lebih dari 90 juta penduduk di AS yang memenuhi syarat masih belum divaksinasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun rata-rata dalam sepekan jumlah orang yang divaksin terus bertambah, bahkan pada 4 Juli dengan 446.300, ahli mengatakan AS belum berada di posisi aman.
Di sisi lain, Akademi Pediatri Amerika Serikat mencatat terjadi peningkatan kasus Covid-19 di kalangan anak-anak.
Mereka melaporkan hampir 72 ribu anak-anak dan remaja di AS terinfeksi Covid-19 akhir Juni lalu.
Meski definisi anak-anak berbeda do setiap negara bagian, secara umum hal itu mencakup mereka yang berusia 17 hingga 18 tahun.
Protokol kesehatan yang diterapkan juga berbeda-beda di setiap negara bagian.
Menurut Direktur Medis Badan Nasional untuk Penyakit Menular AS, William Schaffner, distrik mesti bersiap melakukan pelacakan kontak, pemeriksaan, karantina orang yang terpapar, dan mengisolasi orang yang terinfeksi.
Sementara menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Pendidikan Nasional, Kim Anderson, menyoroti soal perbedaan penerapan protokol kesehatan di sekolah.
"Dari apa yang kami pahami, itu tergantung pada distrik mana Anda berada. Distrik tersebut harus memiliki rencana wabah yang dipikirkan dengan matang yang menyertakan suara para pendidik dan orang tua serta anggota masyarakat dalam menyusun rencana tersebut, dan mereka harus memiliki rencana yang mengikuti rekomendasi CDC," kata Anderson.
(isa/ayp)