Daftar Negara Afrika yang Pernah Mengalami Kudeta

CNN Indonesia
Kamis, 09 Sep 2021 05:56 WIB
Berikut daftar negara Afrika yang pernah alami kudeta selain Guinea.
Ilustrasi. Sejumlah negara masuk ke dalam daftar negara di Afrika yang pernah alami kudeta. (REUTERS/SALIOU SAMB)

4. Mesir (2013)

Di tahun yang sama, aksi kudeta juga terjadi di Mesir. 3 Juli 2013. Menteri Pertahanan Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi memimpin koalisi kudeta untuk menurunkan Mohamed Morsi dari kursi kepresidenan. Untuk diketahui, Mohamed Morsi merupakan presiden Mesir pertama yang terpilih dalam pemilu demokratis.

Abdel Fattah al-Sisi langsung menangguhkan konstitusi dan membentuk pemerintahan sementara dengan menunjuk Adly Mansour sebagai presiden Mesir sementara kala itu.

Kudeta disinyalir terjadi akibat situasi politik yang memanas pasca-terpilihnya Mohamed Morsi sebagai presiden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibatnya, mengutip New York Times, sebanyak tujuh orang tewas dan ratusan orang terluka dalam bentrokan di 17 provinsi antara masa pendukung Morsi dan pasukan keamanan.

5. Nigeria (2010)

Niger's Colonel Hassane Mossi (L) answers journalists' questions after a meeting with Nigerian acting president Goodluck Jonathan on February 25, 2010 at State House in Abuja. A delegation of the junta in Niger on Thursday began a tour of several west African countries, exactly a week after it came to power after ousting President Mamadou Tandja.  Junta leader Major Salou Djibo, proclaimed head of state late Monday, Nigeria menjadi negara di Afrika yang alami kudeta beberapa kali. (AFP/EMMANUEL WOLE)

Aksi kudeta di Nigeria telah terjadi beberapa kali. Kudeta terakhir terjadi pada tahun 2010, di mana militer pimpinan Kolonel Salou Djibo menangkap Presiden Mamadou Tandja saat tengah memimpin rapat pemerintahan.

Penyebab kudeta disinyalir karena manuver Presiden Mamadou Tanja yang ingin memperpanjang masa jabatan kepresidenan. Imbas dari keputusan tersebut, situasi politik dalam negeri memanas, dan Nigeria berpotensi dikucilkan oleh Komunitas Ekonomi Negara Afrika Barat (ECOWAS) serta potensi terhentinya bantuan dari negara barat.

6. Zimbabwe (2017)

An armoured personnel carrier stations by an intersection as Zimbabwean soldiers regulate traffic in Harare on November 15, 2017. Zimbabwe's military appeared to be in control of the country on November 15 as generals denied staging a coup but used state television to vow to target Ilustrasi. Zimbabwe juga masuk ke dalam daftar negara di Afrika yang pernah alami kudeta. (AFP PHOTO)

Presiden Robert Mugabe merupakan tokoh politik penting di Zimbabwe yang berkuasa selama beberapa dekade. Melalui partai politik bentukannya, Zimbabwe African National Union-Patriotic Front (ZANU-PF), ia berhasil membawa dan mempertahankan kekuasaannya dalam waktu lama.

Namun, pada November 2017, sebuah aksi yang dianggap kudeta terjadi. Mengutip BBC, tokoh perwira militer Zimbabwe, Jenderal S.B. Moyo, telah melakukan pengambilalihan siaran nasional, menempatkan pasukan di ruas jalan-jalan kota, dan masuk secara paksa ke dalam istana presiden.

Meski tindakan itu dibantah, namun dalam sebuah wawancara Jenderal Moyo mengatakan bahwa tindakan tersebut bukan-lah pengambilalihan pemerintahan.

"Kepada rakyat Zimbabwe, kami ingin mempertegas bahwa tindakan ini bukan-lah pengambilalihan pemerintahan oleh militer," ujar Moyo, mengutip CNN.

Di sisi lain, partai bentukan Mugabe ZANU-PF berencana mengajukan pemakzulan Mugabe ke parlemen. Mugabe dimakzulkan atas tuduhan penyebab merosotnya perekonomian Zimbabwe dalam 15 tahun terakhir.

7. Sudan (2019)

Sudanese soldiers stand guard on armoured military vehicles as demonstrators continue their  protest against the regime near the army headquarters in the Sudanese capital Khartoum on April 11, 2019. - The Sudanese army is planning to make Ilustrasi. Sebagai salah satu daftar negara Afrika yang pernah alami kudeta, pemerintahan resmi Sudah pada 2019 diambil alih oleh angkatan bersenjata. (AFP PHOTO)

Angkatan bersenjata Sudan pimpinan Ahmed Awad Ibn Auf mengkudeta Presiden Sudan saat itu, Omar al-Bashir, pada 11 April 2019. Aksi kudeta dilancarkan setelah demonstrasi berkepanjangan.

Angkatan bersenjata Sudan kala itu disebut mengerahkan pasukan dan mengepung kediaman presiden.

Kudeta didasarkan pada tuduhan korupsi yang dilakukan Omar al-Bashir. Dalam penggeledahan di Istana Kepresidenan, ditemukan jutaan mata uang lokal dan asing di sebuah ruangan di mana hanya dia yang memiliki kunci dan dapat mengakses ruangan tersebut.

Omar al-Bashir telah menjabat sebagai presiden selama tiga dasawarsa. Dan selama itu pula, tingkat korupsi di Sudan meningkat. Pada 2018, Sudan menempati posisi ke-172 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi yang dibuat oleh Transparency International.

(imb/asr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER