Wali Kota interim Kabul di era Taliban, Hamdulllah Namony, memerintahkan pegawai negeri sipil perempuan di kota itu agar tetap di rumah kecuali mereka yang jenis pekerjaannya tak bisa digantikan oleh laki-laki.
Namony mengatakan, pekerja perempuan harus tetap di rumah sampai ada keputusan lebih lanjut. Namun, ia tak menyebut lebih rinci jumlah pekerja perempuan yang dirumahkan dan harus ke kantor.
Selain masalah tak boleh mencukur jenggot, tukang cukur di Afghanistan mengungkapkan bahwa Taliban tidak mengizinkan model rambut trendi bagi pria.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelumnya, orang-orang datang dan meminta gaya rambut yang berbeda, tapi sekarang tidak seperti itu lagi," kata Nader Shah, pencukur rambut di Afghanistan, dikutip dari AFP.
Dulunya Shah biasa memberikan gaya rambut quiff, mohawk, dan lainnya. Namun saat Taliban berkuasa pada pertengahan Agustus lalu, warga Afghanistan memiliki sedikit uang untuk dicadangkan dan takut dihukum karena melakukan pemotongan pendek atau modis.
Taliban juga melarang perempuan untuk berolahraga. Mereka melarang perempuan olahraga karena dinilai tidak sesuai dengan syariat Islam yang diyakini mereka. Wakil Kepala Komisi Budaya Taliban, Ahmadullah Wasiq, mengatakan olahraga dianggap tidak pantas dan tidak perlu bagi kaum perempuan Afghanistan.