ANALISIS

ISIS-K, Ancaman Serius Taliban di Afghanistan

Anisa Dewi | CNN Indonesia
Kamis, 30 Sep 2021 09:39 WIB
Klaim juru bicara Taliban bahwa tak ada ISIS-K di Afghanistan justru jadi tantangan besar bagi mereka memerintah negara itu.
Foto ilustrasi ISIS. (Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia --

ISIS-Khorasan (ISIS-K) kemungkinan akan menjadi ancaman serius bagi pemerintahan interim Afghanistan rezim Taliban. Taliban membentuk pemerintahan sementara setelah berhasil menguasai kembali negara tersebut pada 15 Agustus.

Pekan lalu, kelompok teroris ISIS-K mengklaim sebagai dalang di balik serangan bom di Jalalabad. Mereka juga menyebut serangan itu memakan korban puluhan anggota Taliban. Tapi belum ada pihak yang dapat memverfikasi.

"Lebih dari 35 anggota Taliban tewas atau terluka dalam serangan ledakan tersebut," terang pernyataan ISIS tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taliban pun tak mengelak bahwa milisinya menjadi target sejumlah serangan bom di Jalalabad. Salah stau sumber mengatakan, tiga orang tewas dan 20 lainnya luka-luka.

Serangan itu bukan kali pertama. Pada akhir Agustus lalu, ISIS-K juga melakukan serangan bom bunuh diri di sekitar Kabul, tepat saat negara lain sibuk mengevakuasi warga negara asing dan penduduk lokal.

Persitiwa itu, membuat Taliban mengeluarkan pernyataan bahwa mereka mampu membendung kelompok ekstremis itu jika AS angkat kaki. Namun usai mereka hengkang, ISIS-K masih melakukan serangan dan menargetkan Taliban.

Taliban menyalahkan AS atas serangan yang terjadi di Kabul. Sementara para keluarga korban melancarkan kemarahan mereka pada Taliban yang gagal mencegah serangan.

"Ini semua salahmu: Anda semua melakukan ini. Anda tidak mengamankan apapun," kata salah satu kerabat korban seperti dilansir Al Jazeera.

Pada 28 Agustus lalu, Taliban dituduh menangkap ulama salafi terkenal, Abu Obaidullah Mutawakil di Kabul. Tak lama usai kabar itu beredar, ia ditemukan tewas.

Namun, Taliban membantah terlibat dalam kematian ulama. Klaim kelompok itu tak sejalan dengan kecurigaan publik. Beberapa pekan usai insiden itu, Taliban menutup 36 masjid Salafi di 16 provinsi berbeda.

Ada kekhawatiran bahwa Taliban meminjam buku pedoman mantan pemerintah Afghanistan yang dituduh melakukan penahanan tidak sah, pembunuhan di luar proses hukum, dan memberi label seperti "ISIS-K" dan Ak-Qaeda" untuk mengejar elemen yang tak diinginkan tanpa memberi bukti.

Sementara itu, para ahli mengatakan terorisme akan meningkat di bawah pemerintahan Taliban di Afghanistan.

Hal itu tercermin dari susunan pemerintahan di kabinet sementara ala Taliban. Mereka melibatkan kelompok Jaringan Haqqani, yang tercatat beberapa kali melakukan bom bunuh diri.

Taliban sendiri terdiri dari banyak faksi dengan berbagai tingkat ekstremisme dan kecenderungan untuk mendukung kelompok teroris lainnya.

Sementara saingan utama Taliban, ISIS-K memiliki hubungan dengan Jaringan Haqqani.

"Faktanya, telah terjadi konvergensi taktis dan strategis antara ISIS-Khorasan dan Haqqani, jika bukan keseluruhan Taliban," kata direktur keamanan internasional di Asia-Pacific Foundation, Sajjan Gohel, dikutip CNBC.

Taliban, katanya, terdiri dari beberapa faksi, masing-masing dengan kepemimpinan, struktur, dan kendali mereka sendiri atas wilayah Afghanistan.

"Taliban tidak dikenal karena berusaha menolak ruang bagi mitra militannya di negara itu, kecuali ISIS-K, yang merupakan saingan mereka."

ISIS-K telah menargetkan pasukan AS, sekutu mereka, dan warga sipil. Namun tidak seperti yang lain, ISIS-K secara terbuka berperang dengan organisasi Islam lainnya seperti Taliban.

Permusuhan Taliban dan ISIS, baca di halaman berikutnya..



Permusuhan ISIS-K dan Taliban

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER