Seperti dilansir Reuters pada Sabtu (2/10), pengamat politik menduga Duterte bisa membuat kejutan dalam pemilu Filipina mendatang, seperti kemungkinan Sara Duterte akan mencalonkan diri sebagai presiden tahun depan.
Pencalonan diri Sara Duterte sebagai Wali Kota Davao lagi baru-baru ini disebut tak meredakan spekulasi dia masih mengincar kursi kepresidenan. Terlebih lagi, ia disebut mengantongi dukungan untuk menggantikan ayahnya.
Oleh sebab itu, keputusan Duterte mundur dari politik disebut membuka jalan bagi Sara Duterte untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini memungkinkan Sara Duterte untuk mencalonkan diri. Dia melihat skema yang dibuat ayahnya atau drama yang membingungkan banyak orang," kata Antonio La Vina, profesor hukum dan politik di Universitas Ateneo de Manila.
Terlebih lagi, Duterte disebut perlu memiliki penerus yang setia dan bisa melindungi dia di masa mendatang.
Sejak menjabat pada 2016, ia dikenal dengan kebijakan dan karakter yang keras, seperti membunuh semua pengedar dalam memberantas narkoba, hingga memberlakukan lagi hukuman mati.
Senada, pengamat politik Earl Parreno menduga Sara Duterte akan mencalonkan diri di menit-menit terakhir pendaftaran, sama seperti yang dilakukan Rodrigo Duterte untuk Pemilu 2016.
Namun, Sara Duterte belum berkomentar mengenai hal tersebut.
Sara Duterte atau pihak lain yang ingin mencalonkan diri sebagai presiden memiliki waktu hingga Jumat mendatang untuk mendaftar.
Kendati demikian, mereka diizinkan untuk mengubah pasangan atau mundur dari pencalonan hingga 15 November 2021. Pemilihan presiden Filipina akan digelar pada 2022.
(chri)