Kisah Kontroversi Hagia Sophia di Era Ataturk dan Erdogan

CNN Indonesia
Senin, 18 Okt 2021 10:36 WIB
Hagia Sophia diubah menjadi museum pada era Mustafa Kemal Ataturk, diubah lagi jadi masjid pada era Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Sejumlah kebijakan Presiden Recep Tayyip Erdogan mengubah kebijakan Ataturk. (AFP/ADEM ALTAN)

Hagia Sofia dahulu merupakan tempat ibadah umat Kristen selama hampir 1.000 tahun. Kaisar Bizantium Justinian membangun gedung ini pada abad keenam. Di katedral ini, Kaisar Bizantium dimahkotai dan menerima restu dari Gereja Ortodoks Yunani.

Setelah jatuhnya Konstantinopel, yang kini dikenal dengan Istanbul, katedral raksasa ini diubah menjadi masjid. Istanbul kala itu diperintah oleh Kekaisaran Ottoman.

Namun, setelah Kekaisaran Ottoman tumbang kala Perang Dunia I, pemerintah sekuler baru Turki, yang dipimpin Ataturk, memutuskan mengubah bangunan itu menjadi museum dan membukanya untuk turis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hagia Sofia dibuka sebagai museum pada 1935.

Mengubah Hagia Sofia menjadi masjid menimbulkan perdebatan dalam masyarakat Turki sendiri. Kelompok nasionalis dan konservatif Turki telah lama ingin mengadakan salat di Hagia Sofia, yang mereka anggap sebagai bagian dari warisan Muslim Ottoman.

Walaupun begitu, beberapa masyarakat beranggapan bahwa Hagia Sofia harus tetap menjadi museum, yang mana merupakan simbol solidaritas Kristen dan Muslim.

(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER